Sadarkah kita, selama ini tujuan menabung setiap manusia selalu dikaitkan dengan menabung untuk jalan-jalan. Menabung untuk beli gadget. Menabung untuk pendidikan. Tapi, ada hal yang hampir tidak pernah kita ingat, menabung untuk beribadah. Betul?
_________________________
Terima kasih untuk Narada Asset Management dan Angkat Koper Travel mengingatkan saya untuk tidak memikirkan hal-hal duniawi saja, secara rohani juga harus diperhatikan *jadi curhat deh*.
Selalu tertarik ketika saya bisa datang di sebuah acara yang berbicara tentang investasi dengan tujuan penghasilan dan lain sebagainya. Maklumi ajalah ya, masalah duit, siapa juga yang bisa cuek?
Di bulan puasa yang suci dan penuh berkah ini, saya dan beberapa teman-teman blogger diajak untuk memimpikan beribadah ke tanah suci. Oh tentu, walau saya sebagai umat Kristiani, kami pun punya tanah suci kami sendiri.
Terlepas dimananya, setidaknya kami semua diingatkan untuk bisa berjuang menjalankan satu perintah yang diimpikan setiap umat Islam: Naik Haji. Siapa yang gak mau Naik Haji? Apalagi bareng sama orang tua.
Gak ada yang gak mungkin. Selagi kita berusaha, selagi juga kita punya niat yang baik. Pergi naik haji bisa jadi kenyataan. Walau pada faktanya, kalau ikut antrian yang disediakan pemerintah, rata-rata jemaah yang mendaftar sekarang baru bisa pergi antara 10-30 tahun mendatang.
Oke realistis, minimal Umrah deh ya. Tapi, biaya yang dibutuhkan juga tidak sedikit kan? Mulai pusing juga kan mikirin berapa nominalnya? Disebutkan dalam paket yang ditawarkan Angkat Koper Travel, untuk paket umrah berdua, masing-masing orang harus membayar mulai dari IDR 23.500.000.
Itu umrah, lain lagi dengan Naik Haji, minimal untuk bisa mendapat antrian nomor keberangkatan haji itu, setoran awalnya IDR 25.000.000. Lumayan toh?
Kadang kalau lihat kondisi keuangan sekarang tuh kok sedih ya? Gaji besar tapi tabungan yang masuk sedikit banget. Betul apa bener? Sekalian biar dijawab, kalo dapet gaji, uangnya ditabungin dulu atau pakai uang sisa baru ditabungin?
Nah, dari Narada Asset Management, kemarin kasih tips buat membagi porsi keuangan pribadi yang efektif. Dari 100% gaji, kita harus bisa membagi keempat pos berdasarkan kebutuhannya. Tentunya menjawab kalau kita dapat gaji, ada baiknya bagi dulu untuk tabungan, baru pake sisanya bukan sebaliknya.
Pembagiannya adalah sebagai berikut: 10% untuk Sosial (Bisa zakat, kolekte, beramal), 20% untuk Tabungan, 30% untuk bayar cicilan (jika ada utang kartu kredit, dll), dan 40% untuk kebutuhan sehari-hari. Sebenarnya ini adalah idealnya. Tapi kalau kalian punya hitungan sendiri, kenapa enggak?
Dari pembagian 4 pos itu, sebenarnya kita sudah bisa memprediksi. Untuk kebutuhan dana beribadah, akan sampai berapa lama kita perlu menabung? Kalau sudah tahu, pertanyaan selanjutnya. Mau menabung dimanakah?
Pilih di tabungan konvensional tapi kena potong admin dan pajak? Atau pilih di tabungan yang sama sekali gak ada pajak dan admin tapi lebih gede hasilnya?
Jaman sekarang, nabung di tabungan konvensional yang ada malah bikin gigit jari sih. Bukannya untung malah buntung. Kemarin sempat baca kalau kita punya IDR 10.000.000 di tabungan, dalam beberapa tahun ke depan bukannya makin banyak, malah jadi habis. Ngeri kan?
Biar gak ngeri, coba masukin uangnya ke Reksa dana, sebuah instrumen investasi yang sekarang lagi naik daun banget. Ada 4 jenis reksa dana yang bisa dipilih: Reksa dana Pasar Uang, Pendapatan Tetap, Campuran, dan Saham.
Keempatnya ini mengolah dana akumulasi dari nasabah yang akan dibelikan berbagai macam instrumen investasi, seperti Transaksi Pasar Uang, Deposito, Obligasi, Surat Utang, sampai Saham. Jenis reksa dana dengan tingkat risiko terendah dimulai dari Pasar Uang, jelas… Tingkat untungnya juga rendah. Tapi gak akan serendah tabungan konvensional biasa loh ya.
Beruntungnya, Narada Asset Management per tanggal 24 Mei 2019 ini meluncurkan sebuah reksadana saham syariah dengan NAB-nya IDR 1.000 aja. Ya ini, harga unit reksadana pertama kali itu pasti seribu.
Reksa dana yang isinya akan dipilih saham-saham syariah terpilih ini, bisa kita beli mulai IDR 100.000 aja. Dengan modal segitu, kita udah bisa punya 100 unit kan? Biasanya kalau reksa dana saham, tingkat keuntungannya di antara 10-20% per tahun, tapi memang untuk jangka panjang ya, bukan sehari dua hari aja.
Setidaknya, nabung dikit-dikit sambil ngumpulin uang buat umrah atau naik haji, bisa lebih cepet kan dapetinnya pake Reksa dana?
Jadi intinya, Investasi bukan punya orang kaya saja lho. Investasi punya semua orang kok. Kalau gak ngerti, cari-cari info dulu, sekarang tinggal klik di Google, banyak banget ilmu yang bisa didapat. Percaya aja deh, ada niat, pasti ada jalan. Setuju? Siap untuk nabung untuk beribadah? Kuy, der!
_________________________
KUY, DER!
Tukang Ngider
Ngider terus, terus ngider
VLOG on Youtube : tukangngider
Instagram : @tukangngider
Facebook Page : Tukang Ngider