Ingatkah kapan terakhir kita membaca sebuah buku? Rasanya saya sudah lama tidak menghabiskan waktu saya dengan membaca sebuah buku. Kebiasaan baik yang dulu saya lestarikan sebelum negara api menyerang. Sedikit tertampar dan merenung, minat membaca saya turun drastis, setelah saya tahu banyak teman sekitar saya menyumbangkan Buku Untuk Indonesia, menyasar kepada anak-anak yang tidak terjangkau, di sebuah pelosok di Indonesia.
_________________________
Masih ingat jugakah kapan berkunjung ke sebuah toko buku? Dulu, saya sering main ke toko buku di pusat perbelanjaan. Me time, sekaligus lihat-lihat buku yang menarik. Kadang kalau lagi ada uang lebih, ya bisa beli buku. Kalau enggak, asyik baca buku sampelnya udah bahagia banget.
Tapi bahagianya saya pasti jauh berbeda dengan adik-adik di Timur Indonesia. Kalau di Jakarta atau kota-kota besar mudah sekali menjangkau toko buku dan membaca buku-buku yang kita mau. Disana mungkin harus penuh perjuangan untuk bisa membaca buku.
Pernahkah terpikir oleh kita? Untungnya banyak dari teman-teman kita dan perusahaan yang tersadar jika adik-adik kita ini masih banyak memerlukan buku karena akses menjangkau dan mendapatkan buku cenderung sulit.
Sejak 15 Maret 2017, Bank BCA dalam program CSR-nya, Bakti BCA membuat gerakan berbagi Buku Untuk Indonesia. Gerakan ini mengajak masyarakat untuk berdonasi yang hasil donasinya akan dibelikan buku bagi anak-anak di Indonesia.
Dalam kesempatan yang baik ini, saya bersama beberapa blogger lainnya, bersama-sama hadir dalam seremoni penutupan gerakan Buku Untuk Indonesia setelah lebih dari setahun lamanya.
Total donasi yang berhasil digalang adalah sebesar Rp. 2.452.287.951 dengan nilai total dana yang disalurkan sebesar Rp. 2.553.000.000 dikonversikan menjadi 43.734 buku yang disalurkan kepada 111 sekolah di 60 area di Indonesia.
Seremoni Penutupan gerakan berbagi Buku Untuk Indonesia dihadiri oleh Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja, Direktur BCA Santoso, Executive Vice President Corporate Social Responsibility BCA Inge Setiawati, Executive Vice President Transaction Banking Business Development BCA Mira Wibowo, Duta Baca Indonesia periode 2011-2015 Andy F. Noya, dan Ketua Museum Rekor Indonesia (MURI) Jaya Suprana.
Acara dimulai dengan suguhan nyanyian yang keren dari Voice of Halo BCA. 5 orang yang bertugas di Halo BCA mengunjukkan suara menggelegar dan harmonisasinya yang bikin bulu kuduk bergidik.
Sesudah itu, dari Teater Tanah Air yang menampilkan penampilan yang ciamik. Sudah lama juga saya tidak menikmati penampilan adik-adik bernyanyi dan menari.
Sambutan dari Bapak Jahja Setiaatmadja dalam kesempatan memberikan sambutan, menjelaskan banyak pertanyaan mengapa buku yang menjadi fokus dari Bakti BCA.
Beliau menjawab, Jangankan ponsel dan sinyal. Buku sebagai jendela dunia masih sulit diakses oleh adik-adik di pelosok Indonesia. Dengan buku, BCA ingin generasi pemuda meneruskan kepemimpinan yang akan datang memperkaya ilmu pengetahuannya dari buku.
BCA juga melihat bahwa Gerakan ini belum dilakukan oleh perusahaan manapun, sehingga ini pertama kalinya sebuah perusahaan besar melakukan gerakan berbagi Buku untuk Indonesia.
Walau sebagai pionir, bukan ingin memperlihatkan kehebatan, tetapi BCA ingin memberikan trigger untuk perusahaan lain untuk bisa melanjutkan dan berkontribusi dalam membuka jendela dunia melalui buku.
Setelah selesai memberikan sambutan, terdapat 4 perwakilan sekolah dasar negeri dengan memberikan buku bacaan yang terdiri dari buku pengetahuan umum, buku pembentukan karakter, dan buku cerita anak.
Menariknya, gerakan berbagi Buku Untuk Indonesia ini juga menjadi rekor dunia yang diserahkan oleh Museum Rekor Indonesia sebagai Rekor Donasi Buku terbanyak kepada Anak di Sekolah Dasar Negeri.
Hampir di penghujung acara, Abang Andy F. Noya selaku duta baca Indonesia periode 2011-2015 memberikan sharingnya yang bangga bisa ikut berpartisipasi untuk gerakan Buku Untuk Indonesia ini.
Beliau bercerita jika Buku di daerah-daerah saja sangat sulit diakses. Apalagi internet? Maka dari itu, buku adalah sarana terbaik dibandingkan gadget. Buku bagi anak-anak daerah merupakan sumber ilmu pengetahuan yang paling cocok diberikan.
Dan saat inilah juga, melihat dokumentasi yang terekam, saya terharu bahwa adik-adik yang masih satu Negara dengan saya, begitu bahagianya untuk bisa mendapat buku-buku yang bisa mereka baca. Sedangkan disini, untuk membaca buku saja, saya belum sempat bahkan sulit.
Tetapi, semoga Bank BCA melalui Bakti BCA bisa membuat kembali gerakan-gerakan yang bisa menginspirasi orang-orang di Indonesia dan menjadi role model bagi perusahaan lainnya juga. Sukses terus BCA!
Sudah baca celoteh saya tentang kesan saya menjadi Blogger? Coba deh baca di:
Perih Gak Perihnya jadi Tukang Ngider
_________________________
KUY, DER!
Tukang Ngider
Ngider terus, terus ngider.
VLOG on YouTube : Tukang Ngider
Instagram: @tukangngider
Facebook Page : Tukang Ngider