Sudah saya bilang sebelumnya, kalau mau melihat Indonesia dari sebuah wilayah yang lebih kecil, datanglah ke Kota Medan yang punya penduduk majemuk. Selain orang Indonesia asli, ada juga orang keturunan India yang sudah lama bermukim di Medan.
Cerita ini adalah kelanjutan dari
Medan: Jatuh Hati Pada Kunjungan Pertama
Kok bisa ya? Bisa dong, ingat cerita sejarah kalau dulu banyak pedagang dari luar Indonesia yang datang dan akhirnya menikah dengan masyarakat sekitar. Juga salah satu alasannya adalah misionaris yang berasal dari India menyebarkan agama Kekristenan.
Karena itulah pengaruh budaya India juga cukup kental di Medan, salah satunya sebuah gereja Katolik yang seperti Kuil Hindu bergaya Indo-Mughal. Emang beneran berasa kayak di India gitu deh, padahal mah di Medan.
Dibangun sebagai tempat peziarahan
Berasal dari sebuah impian Pastor James Bharataputra, SJ, seorang Pastor misionaris India di bawah ordo Societas Jesu (Serikat Yesus). Ide membangun gereja ini disetujui dan didukung oleh Uskup (Pimpinan Gereja Katolik sebuah wilayah) Keuskupan Agung Medan, Mgr. AG Pius Datubara, OFM.Cap.
Gereja ini mulai dibangun pada September 2001 sampai September 2005 dan diresmikan pada 1 Oktober 2005, diatas tanah yang mulanya untuk permukiman masyarakat India di Medan.
Karena berdiri sebagai gereja Katolik yang mandiri, maksudnya bukan berada pada sebuah paroki (Kewilayahan administratif gereja Katolik dalam skala seperti kecamatan), gereja ini termasuk pusat peziarahan umat Katolik.
Tanpa sumbangan yang tetap, Graha Maria Annai Velangkanni memulai pembangunan dengan total anggaran Rp. 4.000.000.000 (setara USD 500.000) yang semuanya berasal dari donatur dari berbagai individu dari dalam dan luar negeri.
Mukjizat di Velankanni
Mimpi Pastor James dalam mendirikan gereja ini tertulis jelas dalam nama Graha Maria Annai Velangkanni. Graha dalam bahasa Sanskrit berarti rumah atau tempat ibadah atau kuil.
Annai dalam bahasa India/Tamil berarti Ibu, sedangkan Velangkanni mengacu pada sebuah kota bernama Velankanni di pesisir negara bagian Tamil Nadu, India.
Mengapa Velankanni? Akhir abad ke-16 dan awal abad ke-17, masyarakat mempercayai secara turun temurun terjadi 3 keajaiban di kota Velangkanni, dua diantaranya penampakan Bunda Maria dan Yesus kecil yang dialami oleh seorang anak kecil pengirim susu. Walau tidak ada dokumen dan pernyataan resmi diakuinya mukjizat tersebut oleh otoritas Gereja Katolik di Roma.
Di tempat pertemuan itulah, awalnya dibangun oleh sebuah kapel, lalu selanjutnya dibangun sebuah Basilika (Gereja Katolik besar) dan diresmikan sebagai Basilika minor yang dipersembahkan untuk Bunda Maria sebagai Bunda Penyembuh.
Dapat dikunjungi oleh semua orang dari berbagai latar belakang
Jadi, Graha Maria Annai Velangkanni adalah sebuah Gereja yang didedikasikan kepada Bunda Maria yang dikenal di India sebagai Annai Velankanni Arokia Matha atau Bunda Maria sebagai Bunda Penyembuh (Our Lady of Good Health) untuk menyebarkan kabar baik Yesus dan Devosi kepada Bunda Maria.
Pastor James memiliki visi untuk membuat Graha Maria Annai Velangkanni menjadi sebuah rumah untuk semua orang dari berbagai suku, agama, ras, budaya, status sosial untuk mencari kedamaian, pelipur lara, dan penyembuhan dari Tuhan.
Maka dari itu, siapapun yang datang, walaupun bukan umat Katolik, dipersilakan untuk datang memasuki, menikmati kemegahan Graha Maria Annai Velangkanni ini, dan mengalami pengalaman bersama Tuhan karena semua orang beragama apapun bisa beribadah disini dengan adanya aula di lantai 1 yang bisa digunakan.
Dilukis seorang siswa
Sentuhan rasa lokal pada arsitektur tidak dilupakan begitu saja, persis di atas gerbang masuk, ada sebuah miniatur Rumah Bolon, rumah adat khas suku Batak yang menandakan penyambutan kepada semua orang. Ada juga di gerbang gereja terdapat patung orang berpakaian berbagai suku di Indonesia.
Kalau diamati dengan jelas, bentuk gereja ini sebenarnya perpaduan antara berbagai macam tempat ibadah. Gerejanya seperti kuil Hindu India, ada beberapa kubah yang biasanya kita lihat di masjid, dan Vihara pada menara dengan 7 tingkat di bagian atas. Memang bangunan ini hanya ada dua di dunia ini dan salah satunya ada di Indonesia.
Bukan cuma kalian yang bakal terkagum-kagum dengan keindahan Gereja Graha Annai Maria Velangkanni ini, saya sewaktu ke sini kerjaannya bolak-balik bikin video dan ambil banyak foto.
Saya terkesima dengan berbagai lukisan yang tergores di seluruh bangunan, di salah satu sisi dinding terlukis relief tentang 7 hari penciptaan dunia oleh Tuhan (maaf ya tidak dapat fotonya :'( ). Membaca informasi yang ada, semua gambar yang ada di Graha Maria Annai Velangkanni ini dilukis oleh seorang siswa bertalenta hingga dijuluki Michael Angelo kecil dari Medan oleh umat.
Penuh simbol dan makna
Jalan melengkung yang menghubungkan bangunan utama gereja, dilambangkan sebagai tangan Bunda Maria yang menyambut umat yang akan beribadah dan tertulis doa Salam Maria dalam berbagai bahasa sepanjang jalan tersebut, jika dilihat dari bawah.
Sedangkan jika kita melihat dari atas, jalan melengkung diibaratkan seperti seseorang yang tersungkur untuk menyembah, dengan sebuah taman kecil di tengah-tengah tepat di antara jalan melengkung dan pintu masuk aula.
Taman kecil dengan air mancur dan patung Keluarga Kudus (Yesus, Bunda Maria, dan Santo Yoseph) diibaratkan sebagai kepala, maka dari itu dibuatlah pagar agar pengunjung yang datang tidak memasuki taman itu.
Di samping bangunan utama, ada beberapa kapel dan rumah doa bagi pengunjung yang berziarah. Salah satu kapel, terdapat Patung Bunda Maria Annai Velangkanni tepat dibawah kakinya terdapat mata air yang keluar seminggu setelah diresmikan.
Disebut sebagai keajaiban yang hadir karena airnya jernih dan banyak orang sembuh setelah meminum air tersebut. Seperti mata air di tempat peziarahan di Lourdes, Perancis.
Tidak ada Misa Mingguan
Waktu itu hari Minggu dan sedang berlangsung sebuah acara di aula bawah. Saya berpikir, ah pasti akan ada Misa Mingguan, toh juga ini sebuah gereja. Memang betul, setelah bertanya kepada suster yang bertugas disana, akan ada Misa, tapi mengikuti dari kelompok yang mempunyai acara tersebut.
Maksudnya, bukan diselenggarakan dari Graha Maria Annai Velangkanni. Informasi dari suster tersebut, Graha Maria Annai Velangkanni bukan Gereja Paroki tapi tetap ada Misa hanya diadakan dari Senin sampai Sabtu pukul 18.00, itupun masuknya Misa Harian.
Jadi, kalau beruntung, kita bisa ikut Misa nebeng dari acara umat Katolik yang sedang berlangsung. Kalau tidak ada, ya berarti mesti cari gereja Paroki terdekat ya.
Waktu terbaik mengunjungi Graha Maria Annai Velangkanni
Jika ingin datang kesini dalam keadaan sepi, saya sarankan kalian untuk mencoba datang di hari kerja (Senin-Jumat), logikanya peziarahan umat tidak akan sebanyak di waktu akhir pekan.
Karena saya datang di hari Minggu dan pengunjung kala itu cukup ramai, terutama ada sebuah acara yang diadakan di Aula.
Tetap berpakaian dan berperilaku yang sopan ketika mengunjungi tempat ibadah, karena tempat ibadah tidaklah sama dengan tempat wisata pada umumnya. Tetap jadi smart traveler ya!
Ada cerita dibalik perjalanan #AmazingJourney?
______________________________
Graha Maria Annai Velangkanni
Jalan Sakura III No.7-10, Tanjung Selamat, Kec. Medan Tuntungan, Kota Medan,
Sumatera Utara 20135
07.00 – 20.00
(061) 820 1943
______________________________
KUY, DER!
Tukang Ngider
Ngider terus, terus ngider
Follow the journey on:
Instagram : @tukangngider
VLOG on Youtube : tukangngider
Facebook Page : Tukang Ngider
1 thought on “Graha Maria Annai Velangkanni: Gereja Katolik Seperti Kuil Hindu di Medan”