Siapa bilang Indonesia gak punya padang pasir? Nih ada di Bantul, Yogyakarta. Keren? Keren banget, rasanya serasa di Timur Tengah, bedanya gak panas-panas amat.
Perjalanan saya ternyata sangat sangatlah jauh dari Hutan Mangrove Kulon Progo menuju Gumuk Pasir Parangkusumo. Satu setengah jam perjalanan, maklumnya adalah dari ujung selatan nya Kulon Progo antara perbatasan dengan Jawa Tengah.
Menariknya, sepanjang perjalanan banyak spanduk, tulisan, hingga patok yang menolak keberadaan rencana bandara baru yang akan dibangun di Kulon Progo. Ternyata, daerah Pantai Glagah dan Congot inilah atau kecamatan Temon yang direncanakan menjadi lokasi daerah bandara baru. Dan juga di daerah inilah banyak ladang tanaman cabai sebagai mata pencaharian penduduk sekitar.
Menuju Gumuk Pasir Parangkusumo, jalan yang ditempuh sama persis dengan jalan yang menuju Pantai Parangtritis. Di tengah perjalanan, untuk menuju Gumuk Pasir, kita harus berbelok ke kanan dengan patokan sebuah hotel. Sialnya, saya lupa apa namanya ya. Tapi kalau sudah ingat akan saya update post ini.
Jauh sebelum belokan, kita sudah disuguhi oleh tumpukan pasir. Yang pasti kita akan mengira itu adalah Gumuk Pasir Parangkusumo. Betul memang, tetapi itu hanya sebagian kecil dari area Gumuk Pasir. Maka dari itu, lebih baik bertanya kepada warga sekitar. Saran saya, anda akan benar bertemu Gumuk Pasir Parangkusumo, apabila ada tulisan yang tertancap di tengah Gumuk.
Area yang bisa dijelajahi sebenarnya sangatlah luas, selain itu, kita juga bisa sandboarding disini. Tetapi karena mungkin sudah terlalu lelah dan juga lebih milih hunting foto, jadinya kita hanya mampir ketengah gumuk.
Buat yang belum tau, apa sih Gumuk Pasir?
Gumuk Pasir sendiri jika diterjemahkan lebih mudah adalah bukit pasir, dimana pasir disini mengendap terbawa angin di sebuah kawasan. Pasir disini berasal dari material-material gunung berapi yang ada di utara Yogyakarta yang dibawa oleh sungai-sungai besar yang bermuara di selatan Pantai Yogyakarta.
Karena di selatan Yogyakarta berbatasan dengan Samudera Hindia yang mempunyai ombak yang deras, endapan dan sedimentasi tersebut terhantam oleh ombak Samudera, lalu tersebar mulai dari Pantai Parangtritis, Samas hingga Congot. Tentunya juga tidak lepas oleh pengaruh angin yang meniup dan membawa pasir menyebar.
Dan tahu gak? Kalau Gumuk Pasir hanya ada dua di dunia. Di Indonesia dan di Mexico. Keren kan?
Gak butuh waktu lama buat menunggu indahnya sunset disini. Walaupun tidak terlihat dengan jelas, tapi langit senja gak pernah bisa bohong. Ditambah ada ayunan dan menara pandang di sini bikin suasana jadi sedikit lebih emosional.
Yang belum pernah dateng, ayo datang! Kapan lagi lihat keajaiban dunia yang belum tentu ada di belahan dunia lain, kecuali Mexico ya. Dan ini destinasi terakhir saya di hari pertama. Abis ini ngider buat ngisi perut yang udah demo (lagi). See ya!
Summary of destination
Gumuk Pasir Parangkusumo
Jalan Pantai Parangkusumo, Desa Parangtritis, Kecamatan Kretek, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Tutup hingga 18.00 (Sampai gelap)
Tiket Masuk : GRATIS! ; Parkir motor Rp. 2.000,-
Salam Ngider!
Tukang Ngider
Ngider terus, terus ngider
Instagram : @tukangngider