Jadi kata siapa pantai di Gunungkidul itu gak ada yang tenang? Butuh bukti? Baca deh.
Mungkin keputusan untuk memulai perjalanan dan menjelajahi pantai di Gunungkidul mulai dari teriknya matahari bagi saya itu salah besar. Ya, akhirnya ada rasa yang kurang puas karena tidak bisa menjelajah gugusan pantai yang memang sangat banyak.
Kalau ditotal, jumlah pantai yang ada di Gunungkidul mencapai 69 pantai. Tersebar di selatan Gunungkidul dan saya baru menjelajah 10% nya saja. Wow. Tapi ya balik lagi, menjadi alasan bagi saya untuk terus bisa kembali ke Jogja.
Tujuan terakhir saya berada pada Pantai Drini, awalnya saya berencana untuk menuju Puncak Kosakora. Ya ya ya! Puncak yang keren banget buat ditunggu terbenamnya matahari. Tetapi, saya datang terlalu sore dan juga pertimbangan saya adalah turun dari Puncaknya mungkin akan lebih sulit karena gelap.
Tidak pakai waktu lama dari Pantai Krakal, 10 menit saya sampai di Pantai Drini. Sesampainya di Pantai Drini, saya disambut dengan tenangnya air. Pantai ini pantai tertenang yang pernah saya datangi dan juga disebut dengan pantai nelayan karena tenangnya pantai, banyak nelayan-nelayan yang memarkirkan perahunya di pantai ini.
Pantai ini juga bersebelahan dengan Pantai Sepanjang, bedanya ya memang ombak di pantai Sepanjang lebih besar karena tidak ada penghalang yang membuat kalem ombak untuk mencapai pantai.
Nah penghalang di pantai Drini, ada sebuah pulau kecil di tengah pantai, untuk mencapai pulau itu kita harus berjalan melintasi pantai, saat itu mungkin air laut sudah surut, jadi kira-kira air laut sebetis saya kala itu. Dan juga ada tali yang bisa menjadi pedoman kita berjalan kok. Jadi cukup aman untuk menyeberang.
Sebelum menaiki tangga di pulau itu ada pos untuk retribusi. Hanya Rp. 2.000 saja kok per orang. Di atas pulau ada satu spot yang spesial untuk bisa menikmati sunset, dari sinilah saya bisa mendapat beberapa foto yang bagi saya sudah oke, walaupun memang tidak bisa sempurna.
Di atas pulau memang sudah disediakan jalur untuk jalan sendiri, tapi berhati-hati saja karena banyak tumbuhan yang tumbuh disana. Perhatikan jalan saja intinya, takutnya tersandung.
Karena sudah puas lihat sunset yang ternyata cantik juga di atas sana, saya turun kembali ke pantai. Menyeberangi lagi, asyiknya main air yang jernih. Banyak ikan kecil dan juga binatang-binatang laut yang saya tidak tahu itu apa yang pasti bikin geli dan merinding.
Banyak juga gazebo yang bisa dipakai untuk setiap pengunjung bersantai menikmati tenangnya pantai. Gak cuma menikmati bahkan bisa dipakai makan dan tidur cantik di pinggir pantai, hoho.
Sebelum pulang kembali ke Jogja, saya ingin membasuh kaki dan membutuhkan kamar kecil. Pas disampingnya ada lapak yang menjual aneka keripik yang actually gorengan ikan kecil, udang, kepiting kecil dan rumput laut yang kering. Dibilang keripik bukan karena gak terlalu kering, tapi dibilang gorengan gak basah juga. Oke, case closed.
Tepat jam 6 sore, saya memulai perjalanan pulang saya. Yang awalnya niat melewati jalanan kota Wonosari, harus berubah rencana karena arahan GPS yang membingungkan sehingga saya melewati jalan yang menuju Bantul. Dan tebak apa yang terjadi, jalanan super gelap, jarang sekali dilewati kendaraan dan setengah mati ketakutan sampai harus ngebut supaya cepat sampai Jogja.
Untungnya, selamat sampai kota Jogja tanpa kurang suatu apapun. Well, pengalaman yang sedikit creepy tapi gak terlupakan. Perjalanan hari ketiga saya selesai! Masih ada sesi leha-leha di hari keempat sebelum pulang ke Bandung. Stay tune terus di Tukang Ngider 🙂
Summary of destination
Pantai Drini
Desa Banjarejo, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta
Retribusi naik pulau : Rp. 2.000,-/orang.
Salam Ngider!
Tukang Ngider
Ngider terus, terus ngider
Instagram : @tukangngider