EXPLORE EXPLORE - SUKABUMI

Panduan Cara dan Tips Mengunjungi Jembatan Gantung Situ Gunung

Perjalanan buat ke Jembatan Gantung Situ Gunung, Sukabumi terencana karena percakapan iseng dengan seorang yang saya follow, Kak Keke di Instagram yang punya konten-konten bagus untuk dinikmati.

Sempat diwacanakan di bulan Desember, tetapi beliau belum berkabar lagi. Jadi gak berani nanya dulu. Sampai pada akhirnya jadi berangkat di bulan Januari 2019. Jadi tujuan ngider pertama di tahun 2019.

_________________________

Mau Explore Jakarta? Cari tahu aja di Explore Jakarta.

Ada beberapa pilihan untuk menuju Sukabumi. Bisa memakai Kereta Api ataupun jalur darat pakai bis atau mobil. Oh jelas, kami memilih pilihan kereta api yang simple.

Jauh-jauh hari sudah harus dibeli tiket ke Sukabumi. Karena kalau udah H-7 aja sudah pasti habis, kalaupun ada itu pasti lagi hoki banget sih.

_________________________

BAGAIMANA MENUJU JEMBATAN GANTUNG SITU GUNUNG?

Kereta menuju Sukabumi hanya berasal di Bogor. Bukan dari Stasiun Bogor, tetapi dari Stasiun Bogor Paledang. Kalau dari Jakarta, kita bisa naik KRL terlebih dahulu menuju Stasiun Bogor.

Sesampainya, kita keluar Stasiun Bogor, berjalan menyeberangi JPO, menuju Stasiun Bogor Paledang. Kira-kira sekitar 15 menit jika berjalan santai. Jangan heran kalau stasiunnya kecil. Emang bener kok.

Tukang Ngider - Stasiun Bogor Paledang - jembatan Gantung Situ Gunung

Kami membeli tiket perjalanan paling awal. Pukul 07.50. Sudah pasti memilih Kereta kelas Ekonomi yang hanya IDR 35.000 saja. Kelas Eksekutif? Ada kok, harganya IDR 70.000, 2 kali lipat lebih mahal. Pikir-pikir hanya 2 jam perjalanan, cincai lah.

Oh ya, pilih Stasiun tujuan di Stasiun Cisaat. Karena stasiun tersebut yang paling dekat dengan gerbang Taman Nasional Gunung Gede Pangrango Kabupaten Sukabumi yang jelas didalamnya Jembatan Gantung Situ Gunung berada.

Tukang Ngider - Jembatan Gantung Situ Gunung - Stasiun Cisaat

Pukul 09.43, tibalah di Stasiun Cisaat. Jangan mengira kalau Stasiunnya bakal besar, turun dari kereta, sudah langsung pintu keluar. Mungil. Dan dari sinilah perjalanan akan dimulai.

Sudah banyak penawaran supir angkot maupun driver ojek yang akan menawarkan perjalanan langsung ke Situ Gunung. Kalau gak mau ribet, pintar-pintarlah menawar disini. Tujuan kalian adalah ke Situ Gunung. Jadi langsung bilang kesana dan jika sekiranya harga yang ditawarkan tidak masuk akal. Langsung tolak!

Kalau mau agak ribet dikit, berjalanlah ke jalan raya sekitar 3 menit berjalan kaki. Naik angkot apapun sekitar 5 menit dan turun di Alun-alun Cisaat / Polsek Cisaat. Kocek pertama IDR 2.000 saja.

Selanjutnya, cari angkot merah. Angkot inilah yang akan mengantarkan langsung ke Situ Gunung. (Gerbang Taman Nasional Gunung Gede Pangrango). Ongkosnya IDR 10.000 per orang. Jadi, total hanya IDR 12.000 kalau mau agak ribet dikit. Dan perjalanannya sekitar 15-30 menit kalau gak banyak ngetem.

Nah, di bawah ini realita yang kami alami.

Karena dengar dari supir-supir angkot menawarkan perjalanan IDR 50.000 per orang langsung ke Situ Gunung, kami ogah untuk naik dari depan Stasiun. Ya berbekal cerita dari salah satu blog. Akhirnya kami berjalan keluar ke jalan raya.

Eh, ternyata lebih gila lagi, tawarannya lebih mahal IDR 100.000 per orang, lho! Wah, udah rada stress. Cuman ya tanya warga sekitar, IDR 20.000 udah paling okelah.

Gak lama, ada angkot lagi yang lewat. Saya gunakan bahasa Sunda untuk menawar. Daripada kelamaan, kami mengiyakan untuk diantar ke Situ Gunung langsung dengan kocek IDR 100.000 untuk 3 orang.

_________________________

TAMAN NASIONAL GUNUNG GEDE PANGRANGO

Kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango terbagi di 3 wilayah, yaitu Kabupaten Bogor, Kabupaten Cianjur, dan Kabupaten Sukabumi. Disinilah Jembatan Gantung Situ Gunung dibangun.

Tukang Ngider - Jembatan Gantung Situ Gunung

Tiket masuk di Kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango ini sebesar IDR 18.500 per orang. Kita dapat menikmati seluruh fasilitas yang tersedia, tetapi belum termasuk Jembatan Gantung Situ Gunung.

Kalau lapar, persis setelah gerbang masuk TNGGP, ada penjual Cilok, namanya Cilok Konay dengan mobil bak terbuka. Wajib banget cobain dan beli. Sayang, saking menikmatinya, lupa difoto! Cuma IDR 5.000 aja dapat Cilok dan Tahu Aci dibumbui bumbu kacang.

Tukang Ngider - Jembatan Gantung Situ Gunung

Karena langsung pulang lagi nanti sorenya. Setelah membeli tiket masuk TNGGP, kami langsung menuju Jembatan Gantung Situ Gunung untuk menghemat waktu. Karena tiketnya terpisah, jadi kami langsung membeli lagi tiketnya.

Tukang Ngider - Jembatan Gantung Situ Gunung

Harganya IDR 50.000 per orang. Lumayan mahal kalau dipikir-pikir. Setelah dibayar, penjaga ticket box memberikan tiket gelang dengan barcode scan dan memberitahukan kalau nanti akan ada welcoming snack dan drink di pos pertama.

Processed with VSCO with a6 preset

Kita harus berjalan terlebih dahulu melewati counter box. Tiket yang sudah dibeli di-scan dan baru bisa lanjut ke pos pertama. Tidak terlalu jauh. 5 menit sudah sampai.

Processed with VSCO with a6 preset

Processed with VSCO with a6 preset

Perempuan duduk melayang dan alunan musik Sunda menyambut di sebuah panggung terbuka dengan undakan tempat duduk layaknya theater diseberangnya.

Processed with VSCO with a6 preset

Memang, ada welcoming drink berupa kopi dan the hangat. Sedangkan welcoming snacknya adalah pisang dan singkong rebus yang bisa dinikmati sebelum atau sesudah kami melewati Jembatan Gantung Situ Gunung.

Processed with VSCO with a6 preset

Mau makan yang lain? Ada restoran di ujung tebing yang punya pemandangan bagus. Banyak pilihan makanan juga yang bisa dicoba disini. Tapi kami gak mampir, mau langsung nyebrang aja.

_________________________

JEMBATAN GANTUNG SITU GUNUNG / SITU GUNUNG SUSPENSION BRIDGE

Processed with VSCO with a6 preset

Sebelum menyeberang, setiap orang akan dipasangkan sabuk pengaman. Bukan karena gak aman, tapi jika tiba-tiba angin kencang berhembus, kita bisa mengkaitkan ke tali yang ada supaya lebih aman. Saatnya menyeberang!

Processed with VSCO with a6 preset

Tahu gak? Kalau Jembatan Gantung Situ Gunung ini adalah yang terpanjang di Indonesia bahkan se-Asia (katanya). Punya panjang 243 meter dari atas ketinggian jurang kurang lebih 150 meter.

Kayu yang ada di jembatannya terbuat dari Kayu Ulin dari Papua yang terkenal dengan Kayu Besi, kayu yang tahan sama dengan perubahan suhu, kelembapan, gak gampang dimakan rayap, alias kuat banget!

f6fc3f5b-a9d3-49b1-99fe-24b3b75278b2

Pembangunan jembatan gantung ini memakan waktu sekitar 1 tahun sejak Mei 2017 sebesar 4 Miliar Rupiah. Kalau ngomongin masalah keamanannya, ini dijamin aman banget, karena biasanya jembatan gantung itu memakai 3 sling tali baja, disini memakai 5 sling tali baja.

Processed with VSCO with a4 preset

Well, kalau nanti saat mau menyeberang, petugas yang berjaga menahan terlebih dahulu, jangan marah ya. Karena peraturannya, hanya diperbolehkan 40 orang melintasi sekaligus jembatan. Dengan catatan sambil berjalan bukan diam di tempat.

Patuhi juga setiap peraturan yang ada, jangan lompat di jembatannya, ya jangan lompat! Karena saya melihat dengan mata kepala sendiri ada yang berani lompat cuma demi foto. Rasanya pengen lempar orang itu langsung dari jembatan.

Jadilah pengunjung yang bijak dan cerdas, jangan cuma karena foto bagus di Instagram, tapi kami merugikan bahkan membahayakan diri sendiri dan orang lain.

_________________________

CURUG SAWER

Processed with VSCO with a6 preset

Jembatan Gantung Situ Gunung ini bukan cuma pajangan aja sebenarnya, tetapi sebagai penyingkat waktu pengunjung ke Curug Sawer.

Processed with VSCO with a6 preset

“Berarti kalau ke Curug Sawer, harus melintasi Jembatan Gantung ini dong? Alias bayar lagi?”

Oh tidak kok, ada jalan lain yang lebih memutar dan lebih lama untuk sampai di Curug Sawer ini. Maka hadirlah jembatan gantung Situ Gunung.

Processed with VSCO with a6 preset

Setelah menyeberangi, berjalan kaki sekitar 10-15 menit akan sampai di kawasan Curug Sawer yang dari jauh sudah terdengar deburan airnya.

Processed with VSCO with a4 preset

Processed with VSCO with a4 preset

Processed with VSCO with a6 preset

Jujur saja, pengelola TNGGP sudah sangat siap dalam mempersiapkan fasilitas. Mulai dari Musholla, sampai penjaja makanan rapi menjual barang dagangannya. Sepanjang jalan juga, jarang terlihat ada sampah berserakan. Ini TOP banget sih. Mari lanjut lagi.

Processed with VSCO with a6 preset

Tidaklah tinggi, tapi deras air terjunnya. Dari jarak 5 meter, semburan airnya sudah terasa membasahi kulit. Batu-batu alam juga ada di depan air terjun, mau duduk dan berfoto ria disini, bakal keren banget.

Processed with RNI Films. Preset 'Agfacolor 40's'

Airnya jernih, tidak bau, dan sekali lagi, tidak ada sampah yang mengotori di sekitaran Curug Sawer ini. Selain banyak poster yang dipasang, kesadaran pengunjung juga sudah tinggi sekali. Salut deh.

_________________________

DANAU SITU GUNUNG

Processed with VSCO with a6 preset

Selain Curug Sawer, ada beberapa Curug dan juga danau. Karena waktunya agak mepet, jadi kami memutuskan untuk mengunjungi Danau Situ Gunung. Walau harus kembali ke Gerbang Masuk TNGGP dulu dan berjalan 1 kilometer untuk bisa sampai di tepian danau. Ada petunjuk jalan yang menjelaskan kemana harus melangkah.

“Ayo ke danau pake ojek aja. Sejam ke danaunya.”

Tutup kuping dan tetap jalan aja mengikuti jalanan beton yang mulus sampai ke danau. Boro-boro sejam, cuma 15 menit loh berjalan kaki. Itu juga dapet udara segar, pemandangan hutan tropis yang rimbun dan badan tambah sehat lah.

Processed with VSCO with a6 preset

Danau Situ Gunung gak begitu luas, tapi menyejukkan mata. Banyak orang yang memancing disini, ada juga rakit yang bisa kita naiki untuk melintasi danau. Di pinggir danau malah banyak warung yang bikin pengen jajan terus kalau udaranya dingin tuh.

Processed with VSCO with a6 preset

Waktu terbaik ke Danau Situ Gunung adalah di pagi buta. Sinar matahari terbit itu keren banget ditambah kabut pagi turun dari gunung juga menutupi sebagian danau, kebayang gak kecenya? Emang udah paling bener kalau mau kesini nginep semalem, biar dapet momennya.

Processed with VSCO with a6 preset

Mau camping juga bisa kok, ada juga biaya untuk bermalam di kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango.

_________________________

KESIMPULAN

Cuma punya waktu 4 jam saja? Cukup kok buat ngider, menjelajahi Kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango di Kabupaten Sukabumi. 3 Destinasi utama yang populer bisa seharian kok. Kalau mau santai ya emang lebih baik cari villa atau menginap semalam.

Penting! Kalau gak nginep, paling lambat sudah harus jalan ke Stasiun, 1 jam sebelum kereta datang. Dibanding harus pulang naik bis yang makan waktu bisa 3 jam lebih.

BERAPA TOTAL UANG YANG DIHABISKAN?

Tiket Kereta Api Pangrango Ekonomi PP

IDR 70.000

Ongkos Pergi ke TNGGP

IDR 35.000

Tiket Masuk TNGGP

IDR 18.500

Tiket Jembatan Situ Gunung

IDR 50.000

Ongkos Pulang ke Stasiun Cisaat

IDR 15.000

TOTAL PENGELUARAN

IDR 188.500

*belum termasuk jajan Cilok Konay dan makan ya.

_________________________

Buat yang malas baca, ini saya rangkum perjalanan saya dari awal:

1. Stasiun Bogor Paledang adalah stasiun yang khusus untuk perjalanan ke Sukabumi.

2. Jika memakai Kereta Api, beli tiket dari jauh-jauh hari, karena H-7 sudah habis.

3. Untuk menuju Sukabumi, bisa memakai kereta api atau bis dari Bogor.

4. Harga tiket Ekonomi IDR 35.000, tiket Eksekutif IDR 70.000.

5. Stasiun Tujuan yang terdekat dengan Situ Gunung adalah Stasiun Cisaat.

6. Kereta awal dari Bogor pukul 07.50, kereta terakhir dari Stasiun Cisaat pukul 15.56.

7. Untuk ke Situ Gunung dari Stasiun Cisaat, bisa memakai angkot.

8. Kalau mau cepat bisa ambil tawaran dari supir angkot depan stasiun. Tapi dengan harga masuk akal ya, paling mahal IDR 35.000.

9. Kalau mau agak ribet. Jalan kaki ke jalan raya, naik angkot apapun menuju Alun-Alun Cisaat/Polsek Cisaat lanjut naik angkot merah menuju Gerbang Taman Nasional Gunung Gede Pangrango.

10. Harga angkot pertama IDR 2.000, yang kedua IDR 10.000. Total minimal IDR 12.000.

11. Harga Tiket masuk TNGGP sebesar IDR 18.500 per orang.

12. Harga Tiket Jembatan Gantung Situ Gunung terpisah seharga IDR 50.000 (sudah dapat welcoming drink & snack).

13. Setelah menyeberang Jembatan Gantung, destinasi yang bisa dikunjungi adalah Curug Sawer.

14. Ada juga Danau Situ Gunung, harus berjalan kembali ke Gerbang Masuk dan ke arah berlawanan (ada petunjuk jalannya).

15. Kalau mau pulang usahakan paling lambat 1 jam sebelum jadwal kereta. Perjalanan sedikit memakan waktu karena naik angkot. Kalau carter, lebih fleksibel.

16. Pengeluaran total adalah IDR 188.500, hanya transportasi dan tiket masuk. Belum termasuk uang jajan.

17. Terpenting! Ada Cilok enak di depan Gerbang Masuk. Penjual pakai mobil namanya Cilok Konay. IDR 5.000 aja. Mungkin sekarang harganya bisa saja sudah naik ya. Hehe.

Jadi, siap main ke Jembatan Gantung Situ Gunung yang mulai hits di Sukabumi? Kuy, der!

_________________________

Kawasan Situ Gunung – Taman Nasional Gunung Gede Pangrango

Kampung Pasanggrahan, Desa Gede Pangrango, Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat 43153

_________________________

KUY, DER!

<

p style=”text-align: center;”>Tukang Ngider
Ngider terus, terus ngider
VLOG on Youtube : 
tukangngider
Instagram : 
@tukangngider
Facebook Page : 
Tukang Ngider

34 thoughts on “Panduan Cara dan Tips Mengunjungi Jembatan Gantung Situ Gunung”

  1. Hei Andrew, gilaaa informatif bgt isinya dan cara penyampain mu juga detail.
    One day gue pasti kesana krn review lu ❤️
    Bdw, gue visit krn link ig kakak tarina

    1. Hello! Thanks for coming. Senang deh jadinya dan memang harus kesini. Gak ribet sih haha. Terimakasih ya apresiasinya

    2. Hi Andre, keren banget ulasannya dan sangat bermanfaat untuk wisata indonesia.. Terima kasih ya dan sukses selalu

  2. Gw harus ke sini. Gila !! Pemaparan lo mengundang banget. Btw, kalo ajak anak 3 tahun ke sini aman kan?

    1. Terima kasih kak 🙂

      Bisa kok, perlu pengawasan orang tua juga ya supaya aman juga 🙂

  3. Mau nanya mas, dibagian cerita atas ada dijelasin pas jalan dikit di jalan raya angkot bisa kena 100rb tapi di penjelasan singkat paling bawah cuma kena 12rb. maksud penjelasannya bagaimana ya mas, maaf masih kurang nangkep. terima kasih

    1. Yup. Jadi, angkot-angkot yang di stasiun itu udah tahu kebanyakan pendatang, jadi dimahalin.
      Kalo bisa nawar dan udah tahu harga mah gak usah nanya lagi, tinggal naik aja.

      Itu berangkatnya 100ribu 3 orang di mark up.
      Sedangkan pas pulang ya angkot biasa, tarif biasanya gitu

  4. bs kasih info adakah tempat parkir untuk bis besar ato bis pariwisata di situ gunung?

    1. Halo kak Agnes,

      Setahu saya bisa kak, tapi kalau mau lebih pasti, hubungi TNGGPnya saja ya 🙂

  5. Hai Andrew, salam kenal!

    Terima kasih info nya ya, terakhir aku ke situ gunung belum ada jembatannya. Boleh tahu kalau dari Gerbang TNGGP ke lokasi jembatannya berapa menit berjalan kaki ya?

    1. Halo, Niken. Salam kenal balik.

      Maaf baru dibalas karena baru pegang lagi blognya haha…
      Untuk perjalanan sekitar 15 menit, gak terlalu jauh.
      Tapi agak lama, karena pasti mampir dulu ngemil karena dikasih snack kan sama TNGGP.
      Jadi haha hihi dulu hehe…

      Semoga membantu 🙂

    1. Halooo, kalau masalah sewa atau tidak, saya kurang tahu, karena saya kesini menggunakan angkutan umum dari Stasiun sampai ke atas 🙂

  6. tengkiu bgt dah informasinya bro.
    enak bacanya, diselingi foto2 pula.
    btw, gw follow IG lu yak, kali aja ada banyak tempat liburan keluarga yg bisa gw contek.
    hehehehehehe.

  7. Baru minggu kemarin saya ke sini. Menurut saya, tempat wisata ini hanya cocok untuk kaum muda, soalnya mengexplore tempat ini butuh banyak tenaga yang mumpuni. Soalnya aksesnya untuk menuju satu titik ke titik lainnya, harus dilalui dengan jalan kaki yang menanjak atau menurun.. Saya aja merasa kapok main ke sini, karena saking capeknya kemarin.. Hehe

    Oh ya ini FR saya yang kemarin..

    https://zaeabjal.blogspot.com/2019/11/fr-mencoba-merasakan-sensasi-jembatan.html?m=1

    1. Wah… Terima kasih sudah berkunjung ke blog saya ini.
      Betul, cukup menguras tenaga ya, karena kudu naik turun tangga dan berjalan kaki.
      Tapi dengan adanya jembatan ini, untuk menuju Curug lebih singkat dibandingkan jalan yang tidak lewat jembatan ini.

      Jalan-jalan jangan dibikin kapok, nikmati aja yaaa… Hehehe…

  8. hi menarik banget nih cerita explorenya.
    mau tanya untuk pesan tiket keretanya lewat mana ya? apa harus datang ke stasiunnya langsung?
    thank you

    1. Sementara ini masih belum ada perjalanannya lagi antara Bogor ke SUkabumi karena pandemi, semoga dalam waktu dekat bisa beroperasi lagi ya. Bisa beli di KAI Access kok

  9. Detail informasinya. Thx
    Btw, jika pakai motor bebek, apakah memungkinkan? Brg kali ada jalan yg terjal / curam gitu

    1. Kalau sampai ke gerbangnya sih, jalanannya relatif bagus kok. Memungkinkan sekali dengan kendaraan pribadi.

    1. Hai mas, dibilang jauh, tidak. Tapi kalau dibilang dekat, juga enggak sih. Lumayan, tapi bakal puas pas udah sampai sih.

  10. halo mas, thanks for the blog ya, informatif sekali.
    oh iya mau tanya, pas balik ke stasiun cisaat, opsi angkotnya sama seperti pas berangkat? angkot dari TNGGP menuju alun-alun/polsek cisaat kemudian ganti angkot ke arah stasiun?

  11. informasi nya detaill bangett, excited banget baca nya dan sangat mengundang sekali bacaannya wkwk, semoga bisa kesini dalam waktu dekat, terimakasih ya mas informasinya

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.