Naik kereta api tut tut tut…
Sudah terhitung sebanyak 4 kali dan ini kali kelima saya mengunjungi Kota Pelajar. Bedanya adalah 3 kali sebelumnya saya mengunjungi Kota Yogyakarta bersama dengan rombongan karyawisata sekolah SD, SMP, dan SMK. Mantap tenan tho? Keempat kalinya saya datang bersama dengan 3 sahabat saya semasa SMK dengan cara trapacking (sebutan saya untuk backpack-traveling). Cerita ke Jogja untuk keempat kalinya sudah pernah ceritakan sebelumnya tetapi berbeda blog. Ceritanya ada di blog pribadi saya nun jauh disana yang sudah jarang saya isi dan update (canisius-andrew.blogspot.com).
Tapi, gak masalah, yang penting Jogja kelima saya ini saya coba dengan cara backpacking. Dan saya mengunjungi tempat-tempat yang sedang naik daun, mengapa demikian? Karena bagi saya, mengunjungi tempat yang sering dikunjungi dan sudah dikunjungi akan membosankan. Jadi saya putuskan untuk mengunjungi tempat baru yang belum saya kunjungi dan yang lagi hits banget.
Saya putuskan untuk berangkat menuju Jogja pada akhir bulan April 2016 lalu, disaat itu ada tiket kereta api promo yang sangat menyejukkan dompet dan bertepatan dengan resign-nya saya pada tempat kerja yang dahulu. Dan juga saya mempunyai teman yang sedang berkuliah di Jogja. So, saya menyesuaikan dengan jadwal UTSnya teman saya dan kebetulan semua sangat cocok!
Saya mendapatkan tiket promo kereta api Lodaya Malam dengan kursi Eksekutif hanya seharga Rp. 140.000 saja! Berhubung karena saya beruntung dan tahu duluan ada promo kereta Api sejak awal bulan April. Dan juga saya belum pernah naik kereta api dengan kelas Eksekutif. Sedih ya? Gak sedih dong, wong enak, dingin, empuk juga hehe.
Keberangkatan saya pada pukul 18.55 dari Stasiun Bandung. Sore itu, Bandung diguyur hujan, tapi tidak menyurutkan niat saya ke stasiun. Lha iya, masa gak jadi ke Jogja nya? Wong udah hepi hepi mau kesana. Dan juga, perjalanan dari Bandung ke Jogja itu memakan waktu 8 jam. Jadi siapin juga bekal perjalanan seperti snack, makan berat, minuman dan yang pasti kondisi fisik yang fit.
Pertama kalinya naik kereta api kelas Eksekutif, kesan pertama adalah nyaman, bersih dan dingin banget. Walaupun sekarang kelas ekonomi dan bisnis pun pasti bersih dan sudah memakai pendingin ruangan. Kursi untuk tiap orangnya didesain memang untuk perorangan, bukan seperti kelas bisnis yang tempat duduknya 2in1 kayak kopi instan bungkus siap minum.
Kebetulan, saya memilih tempat duduk sedikit di depan, yaitu baris 4B. Tapi ternyata, gerbongnya itu berlawanan arah, jadi setiap kursi dibalik sehingga posisi tempat duduk saya ada di belakang. Walau begitu, masih tetep nyaman kok. Kursi empuk, ada penyangga tangan dan yang lebih wow-nya lagi, tiap kursi dibagikan bantal dan selimut. Pokoknya full service banget, gak pake makan tapi.
Hati-hati juga ekspektasi kita yang ketinggian, niat mau menghabiskan waktu dengan tidur, sayangnya malah gak bisa tidur nyenyak. Ya tau sendiri, kereta api kita masih nyaring bunyi gujes gujes nya dan juga keadaan yang bergelombang kayak main roller coaster gitu tapi gak parah sih. Akhirnya dari 8 jam perjalanan, cuma bisa tidur kira-kira 3 jam itupun pasti kebangun karena bunyi pemberitahuan stasiun terdekat yang disinggahi.
Setidaknya, selama perjalanan menuju Jogja, saya merasa puas dengan pelayanan Kereta Api. Semakin berkembangnya zaman, semakin mantap juga tingkat pelayanannya. Dari hal kecil sampai toilet yang bersih pun terperhatikan. Dan akhirnya 8 jam perjalanan saya rampung dengan sampainya saya di Stasiun Tugu Yogyakarta. Great experience with great accomodation.
Salam Ngider!
Tukang Ngider
Ngider terus, terus ngider
Instagram : @tukangngider