FOOD FOOD - PALEMBANG

Kampung Pempek Palembang: Semua macamnya ada di sini

Tukang Ngider - Kampung Pempek Palembang

Mencari Pempek di Palembang bukan jadi perkara yang sulit. Gak usah khawatir gak bisa ketemu pempek, jalan sedikit ketemu warung pempek, kemana dikit ketemu lagi toko pempek. Sampai-sampai ada Kampung Pempek Palembang yang buka sampai jelang tengah malam.

Tukang Ngider - Kampung Pempek Palembang

Processed with VSCO with al5 preset

Kampung Pempek Palembang itu berada di kawasan pasar 26 ilir, tepatnya di Jalan Mujahiddin. Sudah ada gapura tertulis Sentral Kampung Pempek, mulai dari bibir jalan sampai ke dalam, para penjual berderet dengan etalase tumpukan pempek bisa dilihat sepanjang jalan.

Asal usul nama Pempek

Pempek yang sekarang kita kenal, sebenarnya punya nama asli, lho. Namanya Kelesan, kalau bahasa Palembang berasal dari kata keles atau simpan, karena makanan ini bisa dikeles (disimpan) dalam waktu yang cukup lama.

Kelesan sudah dikenal sejak abad ke-16 sebagai makanan legendaris sejak Kesultanan Palembang Darussalam. Biasanya kelesan sering disajikan pada saat upacara adat. Seiring berjalannya waktu, kelesan menjadi popular dan sering disajikan selain pada upacara adat.

Lalu pertanyaannya, Kok, bisa berubah nama jadi pempek? Begini cerita awalnya.

Processed with VSCO with al5 preset
Berbagai macam pempek

Saking terkenal akan kelezatannya, kelesan atau pempek yang dibuat oleh orang asli Palembang ini terdengar sampai ke luar negeri dibawa oleh pedagang dari berbagai macam bangsa hingga banyak yang menetap di Palembang.

Di tahun 1916 inilah masa dimulainya ‘kejayaan’ kelesan. Para penjual Kelesan itu rata-rata adalah seorang pria tua keturunan Tionghoa, yang biasanya dipanggil dengan Apek. Banyak  penjual kelesan yang menjajakan dengan berkeliling ke satu wilayah ke wilayah lainnya.

Tukang Ngider - Kampung Pempek Palembang

Masyarakat dulu terbiasa memanggil Apek ini dengan panggilan “Pek, Empek.”  Terus menerus secara berulang, jadilah kelesan tergantikan dengan nama pempek hanya keran penjualnya adalah seorang pria tua keturunan Tionghoa yang biasanya dipanggil Apek.

Awalnya memakai Ikan Belida

Pada awalnya, pempek menggunakan ikan belida sebagai bahan utamanya. Mulai langkanya ikan belida yang habitatnya hidup di sungai-sungai, ikan belida mulai digantikan oleh ikan tenggiri sebagai bahan utamanya.

Tidak hanya ikan tenggiri, bahan utama pempek pun bisa diganti dengan ikan gabus untuk alasan harga jual yang ekonomis.

Processed with VSCO with al5 preset

Jadi, tidak heran kalau di Kampung Pempek Palembang ini kalian akan menemukan berbagai pempek dengan harga mulai dari Rp. 1.000 saja. Kalau untuk rasa, sudah cukup enak. Asalkan kalau menurut saya, yang mempengaruhi enak tidaknya pempek justru berasal dari kuah cuko, saus pendamping wajib pempek.

Processed with VSCO with al5 preset

Ya, tentu saja, beda bahan utama, beda juga kok rasanya, bakal lebih enak dong kalau dipakainya ikan tenggiri mah.

Berbagai macam jenis pempek

Sudah pernah coba berapa banyak jenis pempek? Kalau saya cari tahu dari berbagai sumber, mungkin bisa ada lebih dari 9 macam pempek yang beredar di masyarakat ya. Itu yang ketahuan, kalo yang gak ketahuan, entahlah.

Tukang Ngider - Kampung Pempek Palembang

Dari sekian banyak pempek jenis mainstream yang saya temui, saya lebih tertarik pada penjual pempek lenggang panggang di bibir jajan Kampung Pempek Palembang.

Tukang Ngider - Kampung Pempek Palembang

Saat itu, kedua abang penjual sedang bersiap-siap membuat dari awal pempek lenggang panggang langsung di tempat.

Pempek
Pempek Lenggang Panggang

Daun pisang dibuat seperti mangkuk, diberikan dua buah telur satu per satu, kemudian diberi adonan potongan pempek, dan dikocok hingga rata. Dipanggang dengan arang lalu dibolak-balik memastikan kedua sisinya matang.

Processed with VSCO with al5 preset

Tidak lama, para pembeli mulai berdatangan dan memesan, kebanyakan dibawa pulang ke rumah, tapi ada juga yang makan di tempat. Langsunglah dituang kuah cuko dan bisa disantap langsung.

Processed with VSCO with al5 preset

Tidak usah tanya bagaimana rasanya. Sudah tentulah nikmat memakan makanan hangat langsung dibuat di tempat dan langsung dari asal daerahnya pula. Tidak sampai disitu saja, salah satu abang penjual sedang mengeluarkan pempek lainnya selagi saya makan.

Processed with VSCO with al5 preset

Pempek panggang sagu. Tanpa ikan, hanya berbahan dasar sagu berbentuk bulat-bulat dan dipanggang hingga matang. Sebelum disajikan, pempek panggang itu dibelah tidak sampai putus, diisi dengan sesuatu yang menyerupai selai yang terbuat dari ebi (seperti petis), gula merah, dan cabai.

Pempek Panggang

Kalau dicium sebelum dimakan, pasti amis ebinya cukup menusuk di hidung. Ketika sudah masuk mulut, aroma yang menusuk itu tidak begitu terasa. Cenderung manis karena gula merahnya, sedikit amis karena ebinya, dan terasa pedas karena cabainya.

Processed with VSCO with al5 preset

Melihat proses pembuatan kedua pempek yang menarik hati saya, tidak terasa mantengin kedua abang penjual itu sampai 2 jam lamanya. Tapi terima kasih ya abang-abang sudah mau digangguin sama kami.

Pempek Vico

Setelah dari Kampung Pempek Palembang itu, saya mengajak dan diajak makan wong Palembang asli, Ko Deddy Huang, sekalian saya sungkem dengan blogger kece yang satu ini. Diajaknya saya ke salah satu tempat makan pempek yang terkenal di Palembang, Pempek Vico.

Tukang Ngider - Kampung Pempek Palembang

Tidak ada yang beda dari jenis pempek yang dijual Pempek Vico dengan yang ada di Kampung Pempek Palembang tadi, hanya saja cara berjualan di sini sudah lebih modern.

Processed with VSCO with al5 preset
Tekwan

Giliran saya mencoba tekwan, potongan pempek yang diberi kuah kaldu udang yang biasanya diberikan soun, irisan daun bawang, seledri, dan bawang goreng. Bisa dibilang sup juga.

Boleh dibilang rasa pempek Vico memang lebih enak, secara harganya pun jauh di atas pempek yang dijual di pinggiran jalan maupun di kampung pempek.

Tukang Ngider - Kampung Pempek Palembang

Ya kalau mau cari pempek yang lebih enak lagi, tentu ada yang lebih mahal dan bergantung pada bahan dasar ikan yang dipakai.

Jadi, begitulah petualangan saya mencoba pempek langsung di tempat asalnya. Memang makan makanan yang berasal dari sumbernya langsung pasti akan jauh lebih enak. Ada yang punya saran tempat makan pempek yang enak di Kota Palembang? Silakan kasih tahu saya di kolom komentar ya. Ditunggu. Kuy, der!

Pertama kali saya ke Palembang, kemana saja? Baca di
Palembang: Bumi Sriwijaya

______________________________

Sentral Kampung Pempek Palembang

Jalan Mujahidin, Talang Semut, Kec. Bukit Kecil, Kota Palembang, Sumatera Selatan 30135
07.30 – 23.00
HALAL

______________________________

KUY, DER!
Tukang Ngider
Ngider terus, terus ngider

Follow the journey on:
Instagram : 
@tukangngider
VLOG on Youtube : 
tukangngider
Facebook Page : Tukang Ngider

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.