Oui! Bonjour!
Kebayang gak kalau saya mencoba bekicot untuk pertama kalinya! Penasaran kayak apa? Enjoy my review!

Dalam rangka 1 tahun berdirinya Park View Hotel Bandung, banyak foodblogger diundang untuk datang dalam perayaan ini. Salah satunya Tukang Ngider yang mendapat kesempatan yang berharga ini *ceileh*.

Konsep restaurant di Park View Hotel Bandung mengambil makanan khas Perancis, yang notabene sangat jarang ada di Bandung. Dan bakal banyak banget review untuk makanan kali ini, check this out!

____________________________________________________

Mari kita mulai review!

SALADE & SOUPS

Makanan pembuka pertama adalah Roasted Duck Salad with Honey Mustard and French Dressing. Yang saya suka disini adalah daging bebek nya yang gak amis. Ada beberapa bagian daging yang sedikit alot tetapi tertutup dengan rasanya yang light pas dengan salad yang isinya ada bawang bombay, paprika, selada disiram dengan saus oil dressing dan mustard madu.

Giliran soup dishes, ada Cream Soup Jamur. Agak bingung menjelaskannya, tetapi mudah-mudahan simple explanation nya bisa dipahami. Soup ini berbahan dasar jamur yang dimasak dengan saus putih yang bernama Veloute. Sedikit penjelasan, Veloute itu merupakan 1 dari 5 saus utama (mother sauce) kuliner klasik khas Perancis.

Saus Veloute sendiri aslinya berwarna putih, pencampuran dari kaldu bening yang dikentalkan dengan roux (Bahan pengental yang terdiri dari terigu dan mentega yang dimasak hingga menggumpal). Rasa sausnya akan gurih tetapi kental seperti krim.

Nah, saus veloute di-blend dengan jamur disajikan dengan croutons (roti yang dipotong dadu, di-spread dengan mentega, biasanya garlic butter) dan saus pesto. Sudah saya jelaskan di atas, kalau saus nya sudah gurih, tapi tidak berlebihan rasa gurihnya. Mungkin karena jamurnya dominan, ada sedikit aroma jamur yang khas after taste soup ini. Untungnya, ada saus pesto yang gak bikin flat rasa soup-nya.

Yang satu ini, soup bawang bombay yang dikaramelisasi. Kalau dulu, saya pernah nyoba bouillon [bu yong], clear soup dari “penggosongan” bawang bombay terus disiram kaldu. Secara rasa, soup ini lebih kental dan kerasa banget bawang bombay nya. Plus ada topping keju yang dimasak dengan teknik au gratin [gra-tang], dibakar sampai kuning kecokelatan. Uuuh…

APPETIZERS

Kalau selama ini taunya makan tutut, sekarang naik kelas, saya makan escargots. Daging bekicot yang dibalut dengan Garlic Herb Butter. Dagingnya itu mirip-mirip kerang dara, tetapi lebih kenyal. Nah karena di Bandung, saya baru berjumpa dengan menu ini disini, yang mau coba bisa langsung kesini.

BRUNCH MENU

Kalau ini sih, buat menu brunch emang bakal bikin kenyang sampai sore. Omeletnya yang padat, berisi dengan beef ham, keju, dan mixed herbs. Selain itu, saya suka dengan olahan kabohidratnya yang rasanya nge-blend antara salad dan omeletnya.

Masih menu brunch yang mengenyangkan, dari sisi karbohidrat disajikan croissant dan kentang, protein ada scrambled egg yang dimasak dengan beef ham, keju, dan spinach herbs. Lalu, sayuran ada salad dan baked beans. Bagi saya, ini akan lebih mirip sandwich yang dimakan terpisah. Croissant-nya fresh, untuk menemani scrambled egg, salad dan baked beans nya cocok.

Rotinya yang crispy, diisi dengan smoked beef, boiled egg, dan keju yang meleleh bikin lidah bergoyang terus. Di atasnya ada saus bechamel yang dibekukan, lalu dilelehkan untuk meng-cover permukaan roti. Kalau tadi ada saus Veloute, sekarang Bechamel yang sama sama termasuk saus utama (mother sauce) dan tergolong white sauce. Bedanya adalah saus Bechamel menggunakan susu dan dikentalkan dengan roux. Rasanya semakin gurih dibandingkan veloute. Gurihnya saus Bechamel bagi saya pas ditutup dengan segarnya salad.

Kalau lihat namanya, sedikit merinding sih. Eits, tunggu dulu, makanannya bukan yang ngeri-ngeri kok. Tapi, smoked chicken, keju dan saus bechamel diantara roti yang dipanggang. Setelah dipanggang, di atas nya ada telur mata sapi setengah matang yang kuningnya itu bakal endeus banget dimakan bareng. Tres Bien!

MAIN COURSE

Daging striploin Australia yang dipanggang merata, disajikan dengan bearnaise sauce, saus yang terbuat dari emulsi butter dan  kuning telur yang dikocok dicampur dengan cuka anggur putih dan herbs. Kalau dibuat persis seperti membuat saus mayonnaise. Gak cuma saus bearnaise yang gurih, ada juga saus anggur merah (red wine). Uniknya ada bawang putih yang dibake, lalu dipotong ujung-ujungnya, ketika ditusuk dengan garpu, bawang putihnya dengan mudah terambil tanpa kulitnya. Rasanya jangan ditanya lagi, bawang putih saja pada umumnya, hehe.

Dagingnya sendiri empuk, walau tidak seempuk sirloin, bagi saya ini cukup. Ada juga Potato Gratin atau irisan kentang yang disusun, diberi cairan susu dan krim, dipanggang hingga kuning keemasan. Endeus deh!

Confit de Canard – IDR 145.000++

Hidangan ini berawal dari paha bebek yang dibumbui dengan garam, merica, dan bumbu khas terlebih dahulu selama beberapa jam hingga menyerap. Berkat garam, daging akan lebih empuk. Setelah itu, paha bebek di masak dengan cara direndam dalam minyak dan dioven dengan suhu panas yang rendah, hingga matang. DanMemang benar, daging bebeknya sendiri empuk dan berbumbu, apalagi ada saus honey mustard dressing yang bikin bebeknya makin enak dimakan.

Udah pernah makan roasted chicken 500 gram sendirian? Baru nih saya klenger makan ayam setengah kilo, itupun udah berbagi dengan banyak orang. Anehnya, ayam ini matangnya merata, cukup empuk dan tidak alot saat dipotong. Wedges potato-nya berbumbu dan tidak dominan ditambah red wine sauce yang bikin citarasanya makin sempurna.

Salmon Grill Sauce au Beurre Blanc – IDR 135.000++

Hidangan ikan dan seafood rata-rata pasti akan disajikan dengan saus Beurre Blanc. Saus Beurre Blanc sendiri sama seperti dengan saus bearnaise, hanya saja tanpa kuning telur. Nah giliran Grilled Salmon yang disajikan bareng di Le Jardin Restaurant. Bagi saya, Salmon-nya tidak overcooked dan memang pas dimakan bareng dengan saus beurre blanc.

DESSERT

It’s Dessert time! Makanan perancis wajib ada creme brulee. Soft Pudding khas Perancis yang ditopping dengan palm sugar yang dibaked hingga meleleh dan mengkristal. Saya senang dengan dessert di Le Jardin, tidak terlalu manis sampai over manisnya. Ditambah saus Raspberry yang sedikit asam, yang bikin semakin nikmat.

Ini salah satu dessert favorit saya, choux pastry yang diisi dengan es krim vanila, whipped cream, dan saus cokelat. Manis, pahit, gurih bercampur jadi satu. Jujur aja, satu suap gak bakal puas lho. Buat penggemar dessert, rasanya dari sekian banyak yang datang memang memilih Profiteroles sebagai salah satu favoritnya.

Sudah tahu dong pasti pannacota? Dessert khas Italia ini terbuat dari cream yang diberikan rasa dan dikentalkan dengan gelatin sebagai bahan pengental. Disini, ada tambahan saus stroberi yang bikin rasanya tambah segar dan enak. Sebelumnya,saya mencoba sebelum dimakan bersama dengan sausnya. Rasa aslinya sendiri sudah enak, konsistensinya bagi saya sedikit kurang firm tapi halus ketika dimakan. Tambah enak lagi memang pakai saus stroberi yang asam manis bikin mata tetep melek.

Religieuse au Cafe – IDR 30.000++

Kalau yang ini, lebih mirip dengan profiteroles, tetapi ada banyak perbedaan dengan penampilan dan rasa. Dua buah choux pastry yang diisi dengan krim kopi. Jujur, saya bukan penggemar kopi, tetapi ada kesan yang menarik  pada after taste yang dihasilkan. Manisnya tidak terlalu berlebihan dan cocok banget kalau dimakan setelah makanan berat yang gurih-gurih.

 

DRINKS

Mocktail yang terdiri dari boba strawberry, orange, lemon, dan soda. Rasanya dominan manis dan asam yang unik.Saya kira awalnya seperti jus, tetapi memang bukan. Komposisinya memang bikin surprise di awal tegukan, bikin gak berhenti.

Minuman yang ditawarkan sebagian besar memang membuat kejutan, untuk mojito-nya sendiri, rasa lychee dengan daun mint dan biji selasih bikin merinding disko. Anehnya, rasa manis tidak pernah saya temukan berlebihan pada setiap minuman yang ada. Yang ada cuma kesegaran yang hakiki *apa sih*.

Le Petite Jardin – IDR 45.000

Nah! Ini baru jus, campuran dari buah nanas, pak choi, lemon, orange, dan madu ini lagi-lagi bikin surprise. Kalau diliat komposisinya, ada sayuran pak choi lho, tapi boro-boro ngerasa bau sayuran dijus. Yang kecium asamnya lemon yang lebih strong. Warnanya sendiri jadi bikin inget sama salah satu bendera di Afrika sana. Intinya, semua minuman disini rasanya segar, dari setelah kita makan yang gurih dan asin. Pilihan menu minumannya memang cocok buat menetralkan mulut.

____________________________________________________

Pengalaman makan di Le Jardin Restaurant at Park View Hotel sebenarnya mirip-mirip fine dining course, mulai dari dekorasi, penempatan tempat duduk, list menu yang tersedia hingga atmosphere-nya sudah mendukung banget. Sekali-kali buat yang penasaran khas Perancis, bisa lah mampir makan bahkan menginap kalau yang mau main ke Bandung. It’s time to ngider lagi. Terimakasih yang sudah membaca 🙂

____________________________________________________

Summary Of Destination:
Le Jardin Restaurant at Park View Hotel
Jalan Sukajadi no. 153, Bandung 40162
RSVN : +6222 203-3424 | Fax : +6222 203-5875
E-mail: info@parkviewhotelbandung.com
____________________________________________________

Salam Ngider!
____________________________________________________
Tukang Ngider
Ngider terus, terus ngider
Instagram : @tukangngider
Facebook Page : Tukang Ngider