EXPLORE EXPLORE - MAKASSAR

Makassar dan Konektivitasnya

Kalau tahun lalu, saya berkunjung ke Sumbawa, tahun ini dengan formasi dan kota yang juga berbeda, yaitu Makassar. Ibukota provinsi Sulawesi Selatan yang punya segudang cerita yang ingin saya sampaikan kisahnya di tulisan ini.

Di tulisan ini, saya bakal cerita bagaimana Makassar dapat ditempuh dari berbagai moda transportasi termasuk konektivitas di dalam kotanya sendiri. Kenapa Makassar? Berawal dari pemilihan secara demokratis dan mengamalkan sila keempat untuk bermusyawarah dan bermufakat, kota Makassar dipilih mengalahkan 2 destinasi yang sempat mencuat, Ambon dan Lombok.

Setelah dirunut, rasanya memang Makassar dipilih karena memiliki banyak moda dan infrastruktur transportasi yang bisa kami liput lebih jauh dibandingkan kota lainnya.

Tahun ini memiliki formasi yang berbeda dalam anggota yang berangkat, tahun lalu berdua, sekarang berempat. Inilah kami tim Makassar, pas banget 2 cowok dan 2 cewek yang sudah siap eksplor Makassar. Siap?

Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar (UPG)

Kita mulai dengan moda transportasi udara yang akan kami pakai ke Makassar. Maaf-maaf mata rada sayu, ini kami sudah standby di Bandara Internasional Soekarno Hatta Cengkareng sejak pukul 12 malam, di mana flight kami sendiri baru pukul 04.45 pagi. Sedangkan sudah harus check in pukul 02.45, jamnya nanggung ya. Tak apalah.

Dengan waktu tempuh selama 2 jam lebih perjalanan dari Jakarta, kami tiba dengan mulus di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar. Setiba kami di terminal kedatangan, cukup banyak para penumpang yang menunggu di terminal keberangkatan.

Tidak heran jika Makassar terkenal menjadi hub bagi penerbangan timur Indonesia. Dilihat dari berbagai penerbangan yang bersamaan mendarat berasal dari Kepulauan Maluku, Nusa Tenggara, juga dari Papua.

Nusa Tenggara? Tampak aneh tapi sebenarnya jika dilihat di peta, Nusa Tenggara Timur jaraknya cukup dekat, lho. Seperti pengalaman saya sebelum ke Makassar kali ini, perjalanan saya dari Maumere menuju Jakarta, tidak langsung melainkan harus transit terlebih dahulu di kota para daeng ini.

Tentu saja, moda transportasi udara akan berada di puncak klasemen transportasi andalan karena waktu perjalanan yang relatif cepat. Bagaimana dengan moda transportasi lainnya?

Pelabuhan Soekarno Hatta

Sudah terbaca pelabuhan? Berarti berhubungan dengan moda transportasi laut. Makassar juga bisa ditempuh dengan menggunakan kapal penumpang yang hilir mudik sandar maupun berangkat dari pelabuhan Soekarno Hatta di tengah kota.

Salah satu kapal yang menjadikan Makassar sebagai tujuan sandarnya adalah KM (Kapal Motor) Leuser yang dimiliki oleh PT. PELNI. Kapal ini salah satu kapal dengan subsidi pemerintah atau PSO yang dapat memuat ratusan penumpang dalam satu kali perjalanan. 

Saat bersandar di pelabuhan Soekarno Hatta, kami berkesempatan berkeliling di dalam kapal ini dan mengetahui bahwa setiap kali berlayar, diperlukan waktu selama 26-27 hari dari Surabaya bersandar di 14 pelabuhan saat pergi, 13 pelabuhan saat pulang dan kembali menuju Surabaya.

Tidak hanya penumpang, akan ada juga logistic yang diangkut yang biasanya akan penuh muatan saat menuju timur Indonesia dan sedikit lebih lowong saat kembali ke Surabaya.

Walau memang panjang perjalanannya, moda transportasi laut masih banyak diminati oleh banyak orang dengan harga yang terjangkau dan bisa dapat bonus pemandangan laut yang tiada putusnya sepanjang perjalanan. Mungkin kapan-kapan bakal cobain deh berkunjung dengan kapal laut.

DAMRI Makassar

Jika kalian berasal dari luar pulau Sulawesi, tentu hanya ada pilihan moda transportasi udara dan laut. Tetapi kalau hanya antar kota atau provinsi di luar Sulawesi Selatan, salah satu yang ramai digunakan adalah transportasi darat.

DAMRI Makassar menjadi pilihan utama penumpang yang kami saksikan sendiri betapa banyak animo pengguna bus yang dipercaya untuk membawa ke tempat tujuan. Salah satunya rute ke Kabupaten Sinjai dan sebaliknya yang setiap hari beroperasi.

Setiap hari tepat pukul 08.00 pagi, satu bus menuju Sinjai via Camba dengan okupansi nyaris setengahnya berangkat. Satu lagi armada angkutan perintis juga menuju Sinjai via Malino berangkat. Perjalanan menuju kota dan daerah lain dengan jadwal rutin 1-2 kali dalam seminggu.

Itu untuk ke luar kota, dalam kota? DAMRI Makassar menyediakan rute dari dan menuju Bandara Internasional Sultan Hasanuddin – Kota Makassar (Kantor DAMRI Perintis Kemerdekaan) dengan tarif hanya Rp35.000 dan waktu tempuh 1 jam.

Tentu jadi pilihan yang menarik dan ramah di kantong untuk menuju bandara maupun kota. Jika dari bandara, kalian bisa menemukan konter DAMRI di Terminal Kedatangan dengan interval keberangkatan bus setiap 1 jam sekali.

Trans Mamminasata

Lalu bagaimana kalau mau bertransportasi dalam kota Makassar? Kabar baiknya, teman bus hadir di Kota Makassar. Teman bus adalah sebuah layanan Buy The Service (BTS) yang diinisiasi oleh Kementerian Perhubungan melalui Badan Pengelola Transportasi Darat wilayah setempat dalam hal ini wilayah Sulawesi Selatan-Barat.

Tujuan dari teman bus ini adalah untuk mengembangkan angkutan umum perkotaan di Indonesia berbasis jalan dengan menggunakan bus. Nah di Makassar ini, teman bus diberi nama Trasn Mamminasata, dengan kepanjangan wilayah Aglomerasi dari Makassar, Maros, Sungguminasa, dan Takalar.

Saat ini Trans Mamminasata mempunyai 4 koridor atau rute yang melayani antar wilayah di lintas kota dengan yang terpanjang berada di koridor 1, dari dan menuju Takalar di selatan Makassar.

Masih dengan tahap uji coba, Trans Mamminasata ini masih dapat digunakan gratis, dengan menempelkan kartu uang elektronik atau dengan scan QR yang tersedia pada aplikasi Teman Bus yang bisa kalian unduh di App Store maupun Play Store.

Kereta Api Trans Sulawesi

Nah kalau ini jadi salah satu transportasi masa depan yang bisa jadi andalan di kawasan Sulawesi Selatan dan nantinya di Pulau Sulawesi, yaitu kereta api yang sejak tahun 2015, proyek kereta api trans Sulawesi resmi dimulai dengan tahap pertama pembangunan sarana dan prasarana kereta api dari Makassar ke Pare Pare.

Saat ini, pembangunan rel kereta api masih berlangsung di beberapa titik, adapun yang sudah rampung adalah stasiun-stasiun, gudang prasarana di Kabupaten Barru, dan yang terbaru adalah kantor Balai Pengelola Kereta Api Sulawesi Selatan beserta Depo Kereta Api di Kabupaten Maros.

Tahap berikutnya, pembangunan kereta api trans Sulawesi akan berlanjut ke kota Makassar, kota Pare Pare dan dengan target jangka panjangnya bisa menyambungkan hingga kota Manado di utara Sulawesi.

Selain untuk membuka, mempermudah akses transportasi, juga diharapkan pertumbuhan ekonomi bisa bertambah dan semakin memajukan antar wilayah di pulau Sulawesi. Jadi, perekonomian bisa semakin merata tidak hanya di pulau Jawa saja.

_________________________

Panjang ya tulisannya? Jelas, tapi ini adalah sebagian cerita dari 4 hari kunjungan Transmate Journey di Makassar. Lalu sisa setengahnya lagi? Bisa kalian ikuti pada jurnal perjalanan di Instagram ya. Sudah follow kan? Kalau belum, follow yuk buat konten seru lainnya ya. Sampai jumpa di cerita Transmate Journey berikutnya ya. Kuy, der!

_________________________

KUY, DER!
Tukang Ngider
Ngider terus, terus ngider

Follow the journey on:
Instagram :
 @tukangngider
VLOG on Youtube :
 tukangngider
Facebook Page :
 Tukang Ngider

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.