CELOTEH

Jalan-jalan sehat, kenapa tidak?

Adakah sebuah perubahan yang terjadi dalam hidup kalian di masa pandemi ini? Tentu saja saya pun punya banyak kebiasaan baru yang sebelumnya belum pernah terjadi dalam hidup saya.

Beberapa waktu terakhir ini, saya memutuskan untuk melakukan pola makan yang dihitung kalorinya termasuk makro nutrisinya (karbohidrat, protein, dan lemak). Hal ini memang saya lakukan untuk keperluan diet, tetapi sama sekali tidak mengurangi porsi makanan yang saya makan.

Photo by Trang Doan on Pexels.com

Justru setelah melakukan pola makan seperti ini, saya lebih rajin memasak, tahu bahan makanan yang saya pakai, bagaimana diolahnya, dan akhirnya makanan yang saya konsumsi tentu saja lebih sehat, ketimbang membeli makan di luar.

“Tapi kan, lo Travel Blogger, Ndrew. Ntar kalo lagi jalan-jalan, gimana urusan makanannya?”

Yes! Selama melakukan pola makan tersebut, memang kendala terbesarnya berada ketika saya sedang melangsungkan pekerjaan. Traveling bikin makan akan jadi “kotor”, ya maksudnya gak mungkin juga masak kan?

Photo by Daria Shevtsova on Pexels.com

Walau gak seketat itu, saya masih fleksibel kok mengatur pola makan. Salah satunya ya tidak makan berlebihan di manapun saya berada. Sebisa mungkin porsian makan yang sudah saya hitung dan atur diterapkan meski saat traveling juga.

Tapi, kalau ada yang benar-benar strict, bisa kok kita jalan-jalan tapi sambil kulineran sehat. Bisa diatur!

“Lah, emangnya ada destinasi wisata tapi kulinerannya sehat?”

Photo by Umar Mukhtar on Pexels.com

Tentu saja, ada. Salah satunya kita bisa berkunjung ke Malaysia, negeri jiran yang terkenal juga sebagai tujuan wisata medis. Gak sedikit juga berbagai orang yang saya kenal sudah pernah melakukan wisata medis ke Malaysia. Ada yang medical check-up, kemudian dilanjutkan dengan berkeliling Malaysia sekian hari.

Ya, rasanya kalau udah medical check-up, terus jalan-jalan dan makannya sembarangan kok kayak mengkhianati banget ya proses tes medis, hahaha. Makanya, sudah banyak dan memang disediakan tujuan wisata kuliner sehat di Malaysia untuk mendukung para wisatawan tetap sehat walau sambil jalan-jalan. Asyik ya?

Sampai-sampai ada sebuah organisasi resmi yang didirikan Kementerian Kesehatan Malaysia bernama Malaysia Healthcare Tourism Council (MHTC) yang bertugas sebagai pusat informasi dan perwakilan 69 rumah sakit di Malaysia dalam mendukung wisata medis di Malaysia.

Sedikit informasi, jika ada dari kalian yang membaca tulisan saya ini, 69 rumah sakit yang berada di bawah MHTC tersebar di seantero Malaysia, seperti Penang, Kuala Lumpur, Melaka, Sabah, Sarawak, dan lainnya.

Tidak usah meragukan lagi apa alasan untuk berwisata medis di Malaysia, selain mempunyai teknologi medis terbaru dengan praktisi kesehatan yang berpengalaman. Layanan kesehatan yang ditawarkan pun beragam namun tetap dengan biaya yang terjangkau.

Tentunya dengan pandemi yang sekarang berlangsung, akan ada SOP juga yang berlaku untuk wisata medis di Malaysia. Selama aplikasi diisi dan disetujui, tentu saja kalian bisa berkunjung untuk melakukan layanan perawatan medis.

Untuk kemudahan akses informasi wisata medis di Malaysia, MHTC pun punya perwakilan di negara-negara tetangga, Indonesia salah satunya. Kalian bisa coba cek di website Malaysia Healthcare Travel Council atau di Instagram @malaysiahealthcare

Nah! Ada info lainnya yang menarik nih. Malaysia Healthcare Travel Council sekarang ini sedang mengadakan Video Competition bekerja sama dengan Tourism Malaysia. Silakan dibaca persyaratannya di bawah:

Siapa tahu nih, kalian bisa menang GRATIS jalan-jalan sekaligus medical check up di Malaysia. Cuma dengan ikutan video competition aja. Siapa yang mau? Kuy, der!

_________________________

KUY, DER!
Tukang Ngider
Ngider terus, terus ngider

Follow the journey on:
Instagram :
@tukangngider
VLOG on Youtube :
tukangngider
Facebook Page :
Tukang Ngider

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.