Tahukah kamu? Kalau setiap tanggal 16 Oktober adalah Hari Pangan Sedunia. Sejak tahun 1981, FAO atau Organisasi Pangan Sedunia memprakarsai sebuah hari dimana pangan dirayakan untuk meningkatkan kepedulian masyarakat global akan masalah kemiskinan dan kelaparan.
_________________________
Di Indonesia, tepatnya di Jakarta. Baru saja tanggal 9 November 2019, Badan POM merayakan Hari Pangan Sedunia dengan menyelenggarakan sebuah acara santai bertemakan “Ngobrol Asyik Bareng Badan POM: Makan Sehat Ala Generasi Cerdas” mendukung tema tahunan Hari Pangan Sedunia “Our Actions are Our Future. Healthy Diets for a Zero Hunger World”.
Acara dimulai dengan penampilan yel-yel dari 4 Sekolah Menengah Atas dan Kejuruan yang ada di Jakarta. Yel-yel yang dibawakan berfokus tentang makanan sehat yang ada di Indonesia. Salah satu sekolah membawakan yel-yel dengan menyebutkan sumber karbohidrat selain beras/nasi.
Seperti Ubi, Jagung, Sorgum, Kentang, dan lainnya. Keempat sekolah masing-masing membuat kreativitas yel-yel yang jujur aja, saya sendiri bakal susah kalo disuruh memilih siapa yang jadi pemenang. Tapi, ada yang bikin asyik, lihat adik-adik ini semacam bikin flashback ke zaman SMA lagi deh.
Sesudah penampilan keempat sekolah tadi, tiba saatnya masuk ke dalam inti acara. Ngobrol-ngobrol ini terdapat 2 narasumber sekaligus pembicara, bersama Dr. Ir. Penny K. Lukito, MCP. selaku Kepala Badan POM dan Prof. Dr. Purwiyatno Hariyadi, Guru Besar Teknologi Pangan IPB.
Rata-rata peserta yang hadir memang dikuasai oleh anak-anak SMA, acara ini juga gak kalah asyik karena dibawakan dengan santai tapi materi yang disampaikan bisa dimengerti. Secara urusan makanan mah apa sih yang gak bikin orang melek?
Mulai dari pertanyaan: Makanan apa yang mesti dikonsumsi oleh kita semua? Boleh gak tuh sering-sering minum boba yang lagi eksis sekarang ini?
Sebelum bahas yang boleh sama gak boleh. Pernah gak kalian itu dapet sebuah berita tentang makanan yang katanya mengandung ini, atau telah beredar list produk makanan-minuman yang dilarang BPOM? Terus setelah ditelusuri, eh beritanya palsu alias hoax.
Gak dimana-mana ada aja sih ya berita yang beginian. Tapi, tenang… Urusan makanan minuman, Ibu Penny memberikan tips untuk menghalau pemberitaan hoax beredar. Beliau berbicara bagaimana kita harus berpikir kritis dari setiap berita yang kita terima.
Biar mudah, saya ringkas dalam poin-poin utama, sebagai berikut:
- Menanyakan sebuah pertanyaan yang tepat
Pertanyaan ini dibentuk oleh konsep pertanyaan yang kita kenal dengan 5W+1H dari setiap berita yang kita terima.
- Mengumpulkan Informasi
Sudah ada pertanyaan, coba dicari tahu dulu informasi yang sebenarnya seperti apa. Caranya? Cari literatur, berita, ya mudahnya mah sekarang Googling aja.
- Mencocokkan dan Evaluasi Informasi
Sudah dapat informasinya? Dicocokkan nih sama berita yang didapat. Benar gak sih?
- Mempertimbangkan Pengaruh Informasi
Jangan asal main share aja. Kita mesti berpikir lebih jauh, informasi yang didapat jika diterima orang lain, bakal membawa hal yang baik atau malah sebaliknya? - Berpikir dari sudut pandang orang lain
Kita biasanya Cuma berpikir dari segi pikiran kita saja. Dicoba deh, kalau seandainya ada orang lain yang terima. Kira-kira gimana?
5 langkah di atas adalah cara untuk menghindari berita hoax bisa menyebar gak karuan. Nah sekarang, ada informasi penting buat kalian.
Kadang kita ngeh gak, produk makanan minuman yang kita konsumsi itu udah aman atau belum? Ini beneran udah terdaftar di BPOM gak sih? Kok warna makanannya ngejreng amat?
Kalau pernah berpikir seperti itu, saatnya cek dan ricek sebuah produk makanan minuman dengan mudah. BPOM memberikan akses informasi yang dapat dijangkau oleh masyarakat Indonesia melalui website http://cekbpom.pom.go.id atau download aplikasi BPOM di Play Store.
Kita bisa tahu, apakah sudah terdaftar atau belum. DItambah lagi sebelum kita mengkonsumsi makanan atau minuman, dicek dulu apakah kemasan produknya masih bagus? Lalu, tanggal kedaluarsa-nya juga mesti dilihat ya. Tentunya izin edar dan terdaftarnya atau tidak produk itu mesti dicek baik-baik.
Nungguin nih, kok gak bahas-bahas makanan sih?
Baik! Semua makanan dan minuman sebenarnya baik adanya. Boleh kok dikonsumsi, tapi sesuai anjuran untuk tidak berlebihan, itu sudah paling benar. Apalagi kalau makan sebelum lapar, berhenti sebelum kenyang. Itu yang paling dianjurkan.
Terlepas dari itu, kita harus aware dengan kandungan GGL dalam makanan minuman yang ada. Apa tuh? GGL adalah singkatan dari Garam, Gula, dan Lemak.
Ketiga komponen inilah yang patut dicermati sama kalian semua. Kelebihan Garam? Bisa bikin darah tinggi. Kelebihan Gula? Ya diabetes. Kalau Lemak? Kolesterol dong ah. Berbahaya semua kan?
Ketiga contoh penyakit tadi adalah penyakit tidak menular yang ternyata zaman sekarang sudah banyak anak muda yang menjadi korban. Mengapa bisa terjadi demikian?
Sesuai dengan tema FAO di Hari Pangan Sedunia ini: Our Action are Our Future. Apa yang kita makan, sebenarnya tidak hanya dirasakan sekarang saja. Ada efek jangka panjang yang mesti diketahui sama kalian.
Nikmat kan kalo makan yang asin-asin? Ya balik lagi, darah tinggi itu bukan terjadi dalam waktu singkat. Justru, terjadi ketika beberapa tahun mendatang. Ngeri kan?
Tentu saja, biar gak kejadian sama kalian. Selain memperhatikan kandungan GGL tadi, rajin berolahraga juga penting. Jadi pekerja yang duduk diam beberapa jam bikin badan jadi mager. Gak ada yang kebakar dari hasil makanan minuman yang masuk ke dalam tubuh. Itu yang bikin perut berlemak, badan kalo dibawa jalan aja udah aduh-aduhan.
Juga, ada fakta mengejutkan. 30% makanan yang tersaji di seluruh dunia ini mubazir, alias tidak terkonsumsi dan diluar sana, banyak sekali orang yang menderita kelaparan.
Kalian juga tahu gak? Sampah yang jadi persoalan sekarang ini, sebagian besar isinya limbah makanan minuman yang tidak termakan itu. Boleh kok makan, tapi harus tetap bijak, kan?
_________________________
Begitulah kira-kira obrolan asyik bareng BPOM. Banyak hal yang akhirnya kita sadari kan? Contohnya, yang gak tahu Hari Pangan Sedunia, jadi tahu deh. Buat yang dulu jajannya berlebihan, jadi ngerti daripada mubazir makanannya, mending disedekahin aja buat orang kelaparan.
Semuanya bisa dimulai dari diri kita sendiri. Setuju? Kuy, der!
_________________________
KUY, DER!
Tukang Ngider
Ngider terus, terus ngider
VLOG on Youtube : tukangngider
Instagram : @tukangngider
Facebook Page : Tukang Ngider