Jalan-jalannya ke pasar? Apa gak salah? Iya, betul kok. Kita awali hari dengan mengunjungi destinasi pertama menuju Pasar Bawah Pekanbaru, cikal bakal nama kota Pekanbaru berasal.
Katanya Pekanbaru gak ada destinasi menarik, baca dulu deh:
Pekanbaru: Menarik Untuk Dikunjungi Kok!
Semua orang merasa heran, kok berwisatanya ke pasar sih? Memangnya pasar bukan obyek wisata? Justru banyak kota di Indonesia ini, membuat pasar bisa jadi obyek wisata yang menarik untuk dikunjungi.
Pasar Wisata Pasar Bawah Pekanbaru
Pasar Bawah Pekanbaru adalah sebuah pasar tradisional yang oleh Pemerintah Kota Pekanbaru diberikan status sebagai pasar wisata. Memang apa bedanya? Pasar Bawah ini pasar tertua yang masih eksis di Pekanbaru, merunut dari sejarah kota Pekanbaru, pasar ini diperkirakan sudah ada sejak tahun 1700an.
Apa hubungannya sama Pekanbaru? Pekan yang mungkin dari bahasa Melayu, berarti pasar. Pasar Bawah salah satu infrastruktur yang direncanakan dan dibangun oleh Sultan Abdul Jalil Alamudin Syah, pemimpin keempat Kerajaan Siak Sri Inderapura yang saat itu menetap di Senapelan (nama asli daerah sebelum Pekanbaru).
Disebut bawah, bukan karena pasar ini ada di bawah tanah. Tapi, letaknya secara geografis berada di tepi sungai Siak yang lebih rendah ketimbang daerah lainnya.
Pusat Perbelanjaan Oleh-Oleh
Bukan seperti pasar tradisional pada umumnya yang becek, bangunan Pasar Bawah sudah dipugar menjadi lebih modern dan bertingkat dengan dominan warna hijau dan corak arsitektural Melayu.
Terbagi menjadi 2 area, ada area pasar basah dengan para pedagang yang menjual sayur mayur, buah-buahan, atau bahan makanan pada umumnya. Satu lagi yang saya kunjungi adalah area pusat perbelanjaan yang dituju oleh para pelancong.
Ada 4 lantai yang bisa dijelajahi, setiap lantainya memiliki pedagang yang berjualan berbeda satu sama lain. Di lantai pertama, kebanyakan didominasi oleh para penjual oleh-oleh khas Pekanbaru, aneka pakaian, perlengkapan rumah tangga, dan lainnya.
Mulai dari bros, kain songket, hingga guci-guci keramik dijajakan di lantai pertama ini. Areal pasarnya cukup luas, untuk naik ada escalator yang bisa digunakan, sedangkan kalau mau turun, semua pengunjung diarahkan menggunakan tangga. Pinter juga ya biar sambil olahraga.
Di lantai dua, lebih banyak didominasi dengan penjual pakaian dan kain-kain. Sedangkan di lantai ketiga, dikuasai untuk pasar barang-barang antik dan bekas. Kata penjual di sana, lantai tiga baru mulai berjualan di siang hari.
Lalu, satu lantai lagi dimana? Ada lantai basement yang nyaris terlewat kalau gak ngeh sama orang-orang yang lalu lalang naik turun.
Disinilah surga bagi saya, isi lantai basement penuh dengan penjual oleh-oleh makanan dan kudapan. Kebanyakan yang ditawarkan adalah keripik singkong pedas.
Serunya, sambil berkeliling kita bisa icip-icip beberapa keripik yang udah ditandain sama mata nih. Ditambahlah gayung bersambut dari abang-abang penjual untuk cobain, ya siapa yang gak nolak, iya kan?
Untuk urusan harga, waktu mendengar ibu-ibu menawar harga, saya pikir masih relatif terjangkau kok sesuai dengan rasanya.
Sudah cukup lama singgah di lantai basement, karena memang betah kalau udah urusan makanan. Mau lanjut lagi menuju tempat berikutnya, tapi masih menahan diri sebentar karena di salah satu sudut ada penjual Kue Bolu Kemojo yang bakal saya bahas di artikel selanjutnya saja ya.
Ada tempat makan enak
Perut keroncongan sih abis muter empat lantai di Pasar Bawah, akhirnya mencari-cari tempat makan keluar pasar sebelum lanjut lagi ke tempat berikutnya.
Menyisir pinggiran pasar, saya melihat sebuah etalase persis di perempatan antara Jalan Kota Baru dan Jalan Moh. Yamin. Nasi Ampera namanya, sang penjual sibuk melayani orang yang sedang membeli.
Nasi Ampera itu bisa dibilang kayak warung nasi atau wartegnya orang Sumatera. Ampera punya kepanjangan Amanat Penderitaan Rakyat, biasanya kalau udah pake โAmperaโ harganya lebih murah.
Menu makanannya gak bakal asing, biasa makan di rumah makan Padang mah, pasti tahu dong. Ya rendang, ayam balado, ayam cabe ijo. Bahagianya, nasi ampera seberang Pasar Bawah ini enak banget! Apalagi jengkol baladonya.
Sampai nambah 2x nasi terus ibu penjualnya bingung, saya makannya banyak banget! Itupun cuma bayar 15 ribu doang. Ya TUHAN! Kalo ke Pasar Bawah lagi, bakal makan di sini lagi dan gak mau lupa foto ๐ย Iya maafkan, lagi-lagi gak sempet foto saking lapar dan kalapnya.
Tentu saja, kalau ke Pekanbaru, mampirlah ke Pasar Bawah ya. Memang obyek wisatanya gak banyak, tapi berkunjung kesini bisa saja beli-beli sesuatu untuk dibawa pulang jadi oleh-oleh ke rumah toh?
Gak selamanya main ke pasar itu membosankan kok. Setuju? Oh iya, dengar-dengar di Pasar Bawah Pekanbaru ini ada yang mesti dibeli atau dicicip katanya, itu juga dikasih tahu dari temen, cuma dia gak jelas. Kalau ada yang bisa kash infonya, tulis di kolom komentar ya. Kuy, der!
______________________________
Pasar Wisata Pasar Bawah
Kampung Dalam, Senapelan, Kota Pekanbaru, Riau 28155
08.00 โ 18.00
______________________________
KUY, DER!
Tukang Ngider
Ngider terus, terus ngider
Follow the journey on:
Instagram :ย @tukangngider
VLOG on Youtube :ย tukangngider
Facebook Page :ย Tukang Ngider
3 thoughts on “Pasar Bawah Pekanbaru: Berburu Oleh-Oleh”