FOOD FOOD - MEDAN

Putu Bambu Selat Panjang: Beda Dengan Di Pulau Jawa

Tukang Ngider - Putu Bambu Selat Panjang

Mendengar kue putu, apa sih yang langsung terbayang sama kalian? Biasanya hijau, kelapa, gula merah, bunyi siulan, ada lagi?

Cerita ini adalah kelanjutan dari:
Kawasan Tempat Kuliner Malam Medan: Jalan Semarang – Jalan Selat Panjang

Nah, bagaimana kalau seandainya saya ceritakan kalau sebuah kue putu itu berwarna putih? Sini-sini saya kenalin sama kue putu bambu, salah satu kue tradisional khas Medan.

Bicara soal kue putu, memang untuk orang-orang yang tinggal di Pulau Jawa, biasanya bakal mengenal kalau kue putu itu berwarna hijau. Ada tambahan pewarna hijau, entah yang alami dari daun suji dan pandan, atau dengan essence.

Tukang Ngider - Putu Bambu Selat Panjang 02

Tapi tidak di daerah Medan dan sekitarnya. Di sini disebutnya dengan nama kue putu bambu. Perbedaan yang paling mencolok ada di urusan warna, tidak ada yang hijau melainkan hanya berwarna putih dan terletak pada ukurannya.

Awal mula saya bertemu dengan kue putu bambu, sesaat setelah saya menikmati Martabak Piring Murni yang sudah saya ceritakan sebelumnya.

Iya persis di sebelahnya, Martabak Piring Murni: Martabak Tipis Garing

Sebuah gerobak dan seorang bapak yang sibuk memarut kelapa sebegitu banyaknya yang bikin fokus saya berubah haluan.

Tukang Ngider - Putu Bambu Selat Panjang

Tentu saja si Tukang Ngider ini keponya tingkat tinggi, gak bisa duduk diem. Akhirnya saya mendekat dan mencari tahu apa sih yang dijual di toko sebelah. Film kali ah.

Kue jajanan pasar tradisional khas Medan

Beberapa selongsong pendek dari bambu dan bunyi siulan uap yang keluar dari sebuah kotak kaleng sudah bisa bikin saya nebak. Bahkan sebelum sampai gerobaknya, saya sudah tahu beliau menjual kue putu.

Processed with VSCO with al5 preset

Melihat langsung proses pembuatan kue putu bambu, sebenarnya dari bahan dasar tetap sama, tepung beras, kelapa parut dan irisan gula merah. Cara pengisian ke setiap selongsong bambu juga sama, diisi dulu seperempatnya, dikasih irisan gula merah, diisi lagi adonan tepung beras kering hingga penuh.

Tukang Ngider - Putu Bambu Selat Panjang 04

Anehnya, ketika selongsong bambu ditaruh di atas kotak kaleng untuk dimasak, gak kedengeran bunyi siulan khas yang biasanya kita dengar. Ada kemungkinan karena ukuran selongsong tadi, jadi menutupi lubang sepenuhnya.

Tukang Ngider - Putu Bambu Selat Panjang

Memang, selongsong bambu yang dipakai diameternya lebih besar ketimbang yang dipakai di Pulau Jawa. Mungkin ukuran pohon bambu di Medan besar-besar kali ya?

Nikmati selagi hangat

Setelah jadi, ini yang membedakan kue putu bambu khas Medan dengan kue putu di Pulau Jawa. Kue putu bambu disajikan dengan parutan kelapa dan ditambahkan gula pasir.

Tukang Ngider - Putu Bambu Selat Panjang 01

Walau ada dobel gula, yang pertama di dalam kue putunya, yang kedua jadi topping, tapi gak kerasa kemanisan loh. Pasti pengaruh parutan kelapa dan juga ada kekuatan dari garam yang dicampur dalam adonan tepung beras kering.

Iya, kalau sebuah adonan kue diberikan sejumput garam, rasa asin yang menyatu dengan gula akan membentuk sebuah rasa gurih. Tapi bukan gurih masakan pada umumnya ya.

Tukang Ngider - Putu Bambu Selat Panjang 07

Untuk pertama kalinya juga, menikmati kue putu bambu khas Medan langsung dari asalnya bahkan panas-panas baru diangkat. Gimana saya gak cinta sama kuliner Indonesia yang super duper banyaknya.

Eh iya, pokoknya jangan kelewatan kalau lagi cari makan di kawasan kuliner malam Jalan Semarang dan Jalan Selat Panjang Medan, bersebelahan banget sama Martabak Piring Murni, kalian mesti cobain langsung betapa endeusnya kue putu bambu Medan ini, yes!

Tukang Ngider - Putu Bambu Selat Panjang 08

Kalau udah cobain, kasih tahu pendapat kalian tentang kue putu bambu Medan di kolom komentar yes! Bandingin sama kue putu di Pulau Jawa, enakan mana kata kalian? Kuy, der!

Kemana saja selama saya di Kota Medan? Lihat selengkapnya di
Medan: Jatuh Hati Pada Kunjungan Pertama

______________________________

Putu Bambu Selat Panjang

Jalan Tjong Yong Hian (Simpang Selat Panjang), Pasar Baru, Medan Kota, Kota Medan,
Sumatera Utara 20159
18.00 – 23.30
HALAL

______________________________

KUY, DER!
Tukang Ngider
Ngider terus, terus ngider

Follow the journey on:
Instagram :
 @tukangngider
VLOG on Youtube :
 tukangngider
Facebook Page :
 Tukang Ngider

1 thought on “Putu Bambu Selat Panjang: Beda Dengan Di Pulau Jawa”

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.