Sebelumnya tidak ada rencana akan datang ke rumah makan ini, sebenarnya karena tidak tahu juga. Tetapi siapa yang bisa menolak tawaran untuk mencicipi salah satu kuliner legendaris yang ada di Kota Medan, Rumah Makan Tabona.
Sewaktu di Medan, berkunjung kemana saja?
Baca Medan: Jatuh Hati Pada Kunjungan Pertama
Masih menempati sebuah rumah lama yang sederhana, berada persis di siku jalan antara Jalan Mangkubumi dan di ujung Jalan Kolonel Sugiono, Kota Medan. Sebuah pohon besar dengan spanduk yang membentang gak bikin susah untuk dicari, hanya agak susah parkir aja sih.
Kalau saya tanya tukang parkir, Rumah Makan Tabona gak pernah sepi, selalu ada aja yang datang untuk makan di tempat. Makanya, gak heran kalau agak susah cari parkir dekat dengan Rumah Makan ini.
Sudah berdiri selama 46 tahun
Pohon besar nan rindang di depan rumah makan ini jadi salah satu spot untuk kalian yang mau makan dengan suasana outdoor, ya agak panas dikit kan di luar ruangan. Kalau mau cari yang adem, bisa makan di dalam dengan banyak meja dan kursi yang bisa ditempati.
Tabona, menurut bahasa Batak daerah Pematangsiantar, berarti enak sekali. Dari Pematangsiantar pula Rumah Makan Tabona mulanya dibuka pertama kali tahun 1974, kemudian pindah ke Medan tahun 1982, hingga saat ini, Rumah Makan Tabona tidak pernah berpindah tempat dan dikelola oleh generasi keempat.
Kari Medan yang Legendaris
Jangan bingung kalau baru duduk, pegawai akan langsung nodong buat menanyakan pesanan. Sejak dulu, hanya ada dua menu yang ditawarkan: Mie Pangsit dan Kari Ayam atau Kari Sapi dengan pilihan pakai bihun atau nasi. Dari kedua pilihan, menu yang paling populer dan terfavorit adalah kari ayam dengan bihun.
Apa yang membuat kari ayamnya spesial? Ayam yang digunakan di sini adalah ayam kampung. Katanya, cukup jarang penjual kari menggunakan ayam kampung.
Karena waktu itu sudah masuk jam makan siang, saya memesan Kari Ayam dan lebih memilih pakai nasi. Biasalah gak afdol kalau belum makan nasi, ya gak?
Di kala siang hari yang cukup panas, coba pesan Jus Kietna atau jeruk Kasturi. Rasanya sedikit asam dan khas, berbeda dengan jeruk biasanya. Tak boleh terlewat untuk dicoba, kopi susunya juga. Cobain deh.
Sambil menunggu, saya ingin melihat langsung proses penyajian. Ketika saya izin mengambil dokumentasi, saya diajak ngobrol oleh tante, yang kemungkinan besar pemilik Rumah Makan Tabona.
Dengan ramah beliau bertanya untuk apa foto dan video yang saya ambil, sembari mempersilakan dengan leluasa. Sayangnya, saya tidak mengambil foto beliau, karena di meja itu cukup sibuk juga para pegawai membuat pesanan.
Sedikit banyak juga beliau bercerita tentang awal berdirinya Rumah Makan Tabona ini (sudah saya tulis di atas), menjawab pertanyaan saya tentang waktu operasional setiap harinya. Nyaman rasanya, jadi gak jiper, dijawabnya juga penuh antusias dan disenyumin terus.
Sudah banyak mangkuk yang ditumpuk rapi berisi bihun, sedangkan nasi diambil sesaat pesanan tiba. Bihun yang dipakai khusus dipesan dari Pematangsiantar sejak pertama kali rumah makan ini dibuka. Awet banget hubungannya, ya kalo udah cocok masa mau ganti? *bukan curhat*
Sesaat kemudian, tutup panci dibuka, aroma kuah kari langsung tercium. Tercium wangi berbagai rempah, tapi tidak semenusuk aroma kari India.
Ada beberapa wadah yang berisi banyak bagian-bagian ayam, selain daging, ada juga ampela. Tidak ketinggalan juga daging sapi dengan babat dan kikil yang akan dipotong. Semuanya sudah matang berbumbu kari, siap dipotong dan disajikan ketika tamu memesan.
Lalu saya pamit kembali ke meja, karena pesanan saya sudah diantar duluan ke meja. Kata beliau, cepat dimakan, nanti keburu dingin, beda rasanya kalau makan selagi hangat. Love pokoknya, tante!
Enaknya ngangenin
Semangkuk kari ayam sudah di depan mata. Tampak sederhana, tidak banyak isian yang melimpah. Beberapa potongan bagian ayam dan kentang yang cukup besar. Kuahnya ternyata tidak sekental apa yang saya bayangkan.
Warnanya kuahnya merah kekuningan dengan minyak merah merona yang terpisah di atasnya. Sekilas langsung teringat seperti kuah lontong cap gomeh, mungkin ada kemiripan, atau mungkin malah sama, saya takut berasumsi.
Mencicip hanya kuahnya saja, ketika masuk mulut dan ditelan, malah saya heran. Konsistensi kuahnya pas, tidak terlalu kental, tapi tidak encer juga. Rasanya tidak seperti kelihatannya yang berminyak sekali, gurih dan nikmat.
Suapan lainnya ketika saya mencoba daging ayam kampung yang cukup empuk, tidak alot, dan rasa karinya meresap. Ditambah pemilihan ayam kampung justru jadinya sehat toh ya. Apalagi dimakan dengan nasi putih terpisah, aduh sedap nian!
Kalau kari sapinya? Oh tentu saja, saya mencoba sedikit, punyanya partner perjalanan saya. Dagingnya justru empuk, tidak bau, dan rasanya pas menyatu dengan kuah karinya. Karena saya tidak terlalu suka jeroan sapi, saya tidak mencobanya.
Sayangnya, potongan kentang yang ada masih terasa keras, kalau dimasak sedikit lagi, pasti akan lebih enak.
Untuk menambah pengalaman makan kari ayam ini, ada acar bawang merah dan sambal yang tersedia di setiap meja. Bagi yang suka bawang, pakailah sedikit dan nikmati dalam satu suapan. Gak boleh kelupaan! Pakai emping juga ya.
Seporsi kari ayam maupun sapi dibanderol dengan harga IDR 48.000, ya lumayan tapi gak sering-sering juga kan buat makan disini?
Jelas saja dibilang legendaris dan tempatnya selalu ramai. Kenikmatan kari ayamnya memang seenak yang orang ceritakan, saking enaknya, tidak banyak dokumentasi selama berada di Rumah Makan Tabona ini.
Gak menyesal ketika saya menerima tawaran untuk menikmati sajian legendaris di Rumah Makan Tabona ini. Bahkan bakal menyesal sekali malah kalau saya gak tahu tempat ini. Selagi ke Medan, rasanya jadi salah satu tempat makan yang harus dikunjungi deh.
Coba langsung kelezatan karinya. Kalau kalian sudah pernah datang kesini ya, kasih tahu juga cerita kalian, ikut nimbrung aja di kolom komentar. Ok? Kuy, der!
Berkuliner malam ke Kawasan Tempat Kuliner Malam Medan: Jalan Semarang – Jalan Selat Panjang
______________________________
Rumah Makan Tabona
Jalan Mangkubumi no. 17, Medan Maimun, Kota Medan, Sumatera Utara 20151
06.30 – 16.30
(061) 453 6952
HALAL – Tersedia di GO-FOOD & Grab Food
______________________________
KUY, DER!
Tukang Ngider
Ngider terus, terus ngider
Follow the journey on:
Instagram : @tukangngider
VLOG on Youtube : tukangngider
Facebook Page : Tukang Ngider
2 thoughts on “Rumah Makan Tabona: Mencicipi Kari Medan Legendaris”