EXPLORE EXPLORE - BANDUNG

Situ Patenggang: Dikelilingi Kebun Teh

Tukang Ngider - Situ Patenggang

Sudah terlanjur di atas, mending lanjutin perjalanan ke Situ Patenggang. Kenapa gak ke Kawah Putih aja? Saya lebih mending pilih ke Situ Patenggang karena medan jalannya yang lebih gampang gak perlu nanjak dan pemandangannya lebih asyik.

Memang betul, dari Kampung Cai Ranca Upas untuk menuju Situ Patenggang tidaklah susah dan jaraknya dekat. Kita akan disambut dengan hamparan kebun teh yang hijau di sepanjang jalan.

Tukang Ngider - Situ Patenggang
Kebun Teh everywhere

Medan jalan juga cenderung menurun karena Ranca Upas sebenarnya adalah bagian dari puncak Gunung Patuha. Nah, Kawah Putih itulah kawasan puncak tertinggi Gunung Patuha.

Tukang Ngider - Ciwidey

Gak sampai 15 menit perjalanan, kecuali kalau memang kalian berhenti dulu di tengah perjalanan buat foto-foto, ya jadilah perjalanannya habis 30 menit.

Nah, buat yang pertama kali ke Situ Patenggang, bisa jadi kalian akan bingung ketika ada sebuah gerbang masuk megah di kanan jalan. Itu belum sampai pada lokasi Situ Patenggangnya ya, kalau kalian masuk ke sana, nanti akan menuju sebuah resort dengan kapal pinisi yang memang masih di pinggir danau tapi bukan kawasan Situ Patenggang.

Kalian bisa turun lagi ke bawah, nanti akan ada penunjuk jalan dan jalan bercabang di sebelah kanan, itu baru jalan masuk menuju Situ Patenggang yang dikelola juga oleh Perhutani.

Tiket masuk untuk wisatawan lokal di hari biasa sebesar Rp. 18.000, sedangkan di hari libur atau akhir pekan Rp. 20.500 dengan motor Rp. 3.500 per kendaraan.

Tukang Ngider - Situ Patenggang
Situ Patenggang dari atas

Tukang Ngider - Situ Patenggang

Dari gerbang masuk masih dibutuhkan perjalanan selama 5 menit, ditemani dengan hamparan kebun teh dan sebagian situ yang terlihat  dari atas, barulah sampai di areal parkir kendaraan persis di samping situ.

Tukang Ngider -
Gorengan nikmat

Kita akan melewati dulu kios-kios penjaja makanan dan souvenir, jangan tergoda dulu sama penjual gorengan di samping pintu masuk Situ Patenggang yang jualan bala-bala (bakwan sayur) dan gorengan lainnya.

Kisah legenda cinta abadi

Ada cerita legenda tentang Situ Patenggang yang berasal dari kisah percintaan dua sejoli tapi bukan Galih dan Ratna. Melainkan Kian Santang dan Dewi Rengganis di saat pemerintahan Kerajaan Siliwangi.

Processed with VSCO with al5 preset

Keduanya adalah pasangan suami istri, Kian Santang adalah salah satu anggota Kerajaan Siliwangi, sedangkan Dewi Rengganis merupakan seorang wanita biasa yang luar biasa cantiknya.

Mereka harus terpisah karena Prabu Kian Santang mendapatkan tugas dari kerajaan untuk melawan pemberontakan, sedangkan Dewi Rengganis harus menunggu berbulan-bulan lamanya hingga mendapat wangsit untuk bertapa di hutan.

Processed with VSCO with a6 preset

Tukang Ngider - Situ Patenggang
Hutan Pinus

Saat Kian Santang pulang dan tidak menemukan istrinya di rumah, ia pergi mencari ke dalam hutan. Sedangkan saat Dewi Rengganis dalam perjalanan pulang dan mendengar kabar suaminya sudah kembali, ia pun mencari keberadaannya.

Alhasil keduanya saling mencari (pateang-teangan) dan bertemulah mereka di sebuah batu yang saat ini dinamakan Batu Cinta.

Tukang Ngider - Situ Patenggang

Tukang Ngider - Situ Patenggang

Saat sudah bertemu, Dewi Rengganis meminta kepada Kian Santang untuk membuat sebuah danau dengan perahu yang bisa dinaiki mereka berdua. Lalu, Kian Santang menyanggupi dan akhirnya jadilah Situ Patenggang dengan pulau yang berada di tengah situ, diyakini adalah perahu yang dibuat oleh Kian Santang bernama Pulau Sasaka atau Pulau Asmara.

Tukang Ngider - Hutan Pinus Situ Patenggang

Nama asli Situ Patenggang sebenarnya adalah Situ Patengan. Kenapa menjadi Patenggang karena saat masa penjajahan, orang Belanda tidak bisa melafalkan Patengan dengan benar, yang terucap justru Patenggang.

Bersantai di Situ Patenggang

Kalau senang foto-foto, kalian bisa menuju ke ujung. Kata saya di situ tempat yang oke juga buat foto-foto dengan latar belakang danau dan bukit. Beda mata pasti beda selera. Tinggal nanti dicari aja spot yang oke.

Tukang Ngider - Situ Patenggang

Kalau mau keliling danau, kita bisa mencapai Pulau Sasaka dengan menaiki perahu yang ditawarkan oleh para pemilik perahu yang sedari masuk kalian akan ditawari mengelilingi danau.

Tukang Ngider - Situ Patenggang

Tukang Ngider - Situ Patenggang

Setahu saya, tarifnya Rp. 20.000 per orang untuk sekali naik, nanti akan diantar juga melihat Batu Cinta yang konon jika ada pasangan yang mengelilingi Pulau Asmara dan singgah di Batu Cinta, kalian akan mendapatkan cinta abadi seperti Kian Santang dan Dewi Rengganis. Acikiwir!

Processed with VSCO with al5 preset

Jadi, jangan heran kalau banyak pasangan kekasih yang nongkrong di saung-saung tepi danau. Katanya biar terinspirasi cerita percintaannya. Siapa tahu kalian ke sini sama doi, ya bisa lah biar langgeng ceunah. Kuy, der!

Ada cerita lain selama saya di
Bandung: Ciptaan saat Tuhan tersenyum

_________________________

Situ Patenggang

Jalan Raya Ciwidey-Rancabali, Desa Patengan, Kec. Rancabali, Kab. Bandung, Jawa Barat 40973

_________________________

KUY, DER!
Tukang Ngider
Ngider terus, terus ngider

Follow the journey on:
Instagram : 
@tukangngider
VLOG on Youtube : 
tukangngider
Facebook Page : Tukang Ngider

3 thoughts on “Situ Patenggang: Dikelilingi Kebun Teh”

    1. Udah banyak yang mulai jalan-jalan sihh, gapapa asal ikuti protokol kesehatan aja yes!

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.