Selama di Medan, saya menginap di sebuah hotel yang berada di Jalan Surabaya. Bermula dari perut yang keroncongan di malam hari, membuat saya penasaran untuk mencari tahu daerah sekitar hotel. Ternyata, tidaklah disangka saya berada di sebuah kawasan tempat kuliner malam Kota Medan.
Kemana saja selama saya di Kota Medan? Lihat selengkapnya di
Medan: Jatuh Hati Pada Kunjungan Pertama
Kalau Jakarta punya Jalan Sabang, Bandung punya Jalan Cibadak, Semarang punya Jalan Semawis. Kota Medan punya Jalan Semarang dan Jalan Selat Panjang. Hotel saya diapit oleh kedua jalan ini, hanya berbeda 1 blok jalan.
Jalan Semarang dan Jalan Selat Panjang adalah dua jalan yang berbeda lokasi, kedua jalan ini terpisah 1 blok jauhnya dan merupakan jalan yang populer untuk dikunjungi ketika waktu makan malam tiba.
Perbedaan akan terasa jauh di siang hari, aktivitas di Jalan Semarang sebagian besar didominasi oleh toko-toko suku cadang dan aksesoris kendaraan bermotor. Cenderung sepi pada siang hari tapi akan jauh berbeda ketika malam menjelang.
Para toko yang berjualan di siang hari akan tutup, bergantian dengan digelarnya tenda, meja bangku, gerobak, serta etalase yang berjajar dari ujung ke ujung sepanjang jalan.
Langit mulai gelap, dentingan wajan yang dipukul, suara kompor dengan api yang dipompa udara, dan suara-suara manusia berkerumun terdengar jelas. Disinilah Kawasan Tempat Kuliner Malam Medan setiap harinya bergeliat.
Tempat yang wajib dikunjungi selama di Medan
Jika Jalan Semarang surganya para penjual makanan kaki lima, lain lagi dengan Jalan Selat Panjang yang menjadi tempatnya rumah makan yang berjejer menawarkan berbagai macam makanan dan masakan. Wangi makanan akan saling berperang menggoda hidung calon pelanggan yang lewat.
Sekitar tahun 1960-an, kawasan ini adalah sebuah pusat perbelanjaan yang ramai dikunjungi dari berbagai penjuru Medan. Maka, perlahan muncul berbagai kedai makanan yang menyajikan berbagai hidangan sebagai tempat persinggahan sekaligus untuk mengisi perut pengunjung kawasan ini.
Kehadiran Kesawan Square di tahun 2000-an membuat kawasan ini mulai ditinggalkan, banyak toko-toko komersial tutup, tapi tidak dengan sektor makanan dan minuman.
Walau tidak semuanya bertahan, masih banyak yang berjuang dan akhirnya kawasan ini menggeliat kembali. Bukan sebagai pusat perbelanjaan, melainkan pusat kuliner malam yang wajib dikunjungi orang selama di Kota Medan.
Apa saja yang harus dicicipi?
Sudah saya sebutkan di intro tadi, penjual makanan di Jalan Semarang dan Jalan Selat Panjang banyak sekali. Berbagai makanan bisa ditemukan di sini. Nasi, mie, sate, jajanan, sampai es pun ada.
Popiah yang menjadi salah satu makanan khas Medan juga ada di beberapa tempat dengan etalase gerobak bertuliskan Popiah.
Sebagian besar penjual menjajakan makanan Non-Halal, tapi jangan khawatir, masih cukup banyak yang menjual makanan Halal yang bisa kalian pilih.
______________________________
Bihun Ikan Aseng
Tempat makan ini salah satu yang menyajikan makanan halal yang saya temukan secara tidak sengaja di Jalan Semarang. Sesuai dengan namanya, menu utama yang ditawarkan adalah bihun kuah dengan ikan gabus. Bagaimana rasanya? Sedap!
Baca cerita lengkapnya di:
Bihun Ikan Gabus Aseng: Tak Sengaja Menemukan
______________________________
Martabak Piring Murni
Martabak tipis garing nan renyah yang dimasak di atas tungku arang dengan piring seng yang unik ini bisa kalian temukan di Jalan Tjong Yong Hian, sebuah jalan yang membentang di ujung Jalan Semarang dan Jalan Selat Panjang.
Penasaran seperti apa? Baca:
Martabak Piring Murni: Martabak Tipis Garing Renyah
______________________________
Putu Bambu Selat Panjang
Tidak perlu jauh-jauh mencari, putu bambu ini persis dijual di sebelah Martabak Piring Murni. Salah satu kue jajanan pasar tradisional khas Medan yang wajib kalian cicipi karena berbeda dengan kue putu yang ada di Pulau Jawa.
Kok beda? Coba cari tahu jawabannya di:
Putu Bambu Selat Panjang: Beda Dengan Di Pulau Jawa
______________________________
Mie Tiong Sim
Ini dia kuliner non halal yang saya cicipi. Mie legendaris Tiong Sim sejak tahun 1940-an sudah berjualan di Kota Medan. Gak heran kalau ramai dikunjungi oleh banyak orang saat malam menjelang di Jalan Selat Panjang, Medan.
Mari baca kunjungan saya ke Mie Tiong Sim: Sudah Ada Sejak 1940-an
______________________________
Kalau punya ide buat cobain semua makanan yang dijual di Jalan Semarang dan Selat Panjang, rasanya seminggu pun gak cukup deh. Banyak banget!
Gak heran juga kalau Kota Medan jadi salah satu kota tujuan untuk berwisata kuliner. Setuju? Berbagi info ya di kolom komentar, tempat makan apa lagi yang harus didatangi selama di Kota Medan? Kuy, der!
Mau coba kuliner Medan lain? Cerita saya mencicipi Kari Medan asli
Rumah Makan Tabona: Mencicipi Kari Medan Legendaris
______________________________
Kawasan Tempat Kuliner Malam Medan
Jalan Semarang – Jalan Selat Panjang, Pasar Baru, Medan Kota, Kota Medan, Sumatera Utara 20212
17.00 – 00.00
______________________________
KUY, DER!
Tukang Ngider
Ngider terus, terus ngider
Follow the journey on:
Instagram : @tukangngider
VLOG on Youtube : tukangngider
Facebook Page : Tukang Ngider
5 thoughts on “Kawasan Tempat Kuliner Malam Kota Medan: Jalan Semarang – Selat Panjang”