Bandar Lampung jadi kota penutup perjalanan saya di Pulau Sumatera. Pencapaian mengunjungi 5 kota besar di Sumatera, masing-masing memberi kesan dan pengalaman menarik. Lalu, ke mana saja tempat wisata di Bandar Lampung yang saya kunjungi?
Sedari Kota Palembang, saya sampai di Bandar Lampung masih cukup siang waktu itu. Seperti biasa, di awal cerita pasti saya akan bahas kemudahan transportasi dari bandara menuju pusat kota yang saya datangi.
Menuju Bandar Lampung
Tidak banyak pilihan transportasi saat sampai di Bandara Internasional Raden Inten II yang letaknya di Kabupaten Lampung Selatan ini. Lagi-lagi seperti biasa, transportasi utama yang sering dijumpai adalah taksi bandara.
Untungnya, ada layanan transportasi Bus Rapid Transit bernama Trans Lampung yang menyediakan rute dari Bandara Raden Inten II ke Kota Bandar Lampung, begitu pun sebaliknya.
Hanya dengan Rp. 25.000 sekali jalan, sudah bisa duduk dengan tenang dan nyaman walaupun menunggu cukup lama di tempat yang disediakan oleh Bandara.
Jangan bingung ketika menunggu, memang tidak ada plang atau petugas yang berjaga. Sering-sering bertanya dan proaktif apalagi setelah bus datang. Kalau diam-diam saja, nanti dilewati oleh driver busnya. Kayak saya yang nyaris ditinggal karena drivernya gak teriak-teriak.
Sebelum berganti menjadi Bandar Lampung
Membaca sejarah Kota Bandar Lampung, saya tertarik dengan perubahan nama yang terjadi sampai akhirnya kota ini bernama Bandar Lampung.
Sejak zaman kolonial Belanda, daerah Bandar Lampung dulunya terkenal dengan nama Telukbetong yang menjadi ibukota Karesidenan Lampung kala itu. Telukbetong tidak terlepas dengan Kota Tanjungkarang yang menjadi ibukota dari Telukbetong.
Sedikit membingungkan memang, kota Telokbetong adalah ibukota Karesidenan Lampung, nah Telokbetong sendiri punya ibukota lagi namanya Tanjungkarang.
Ketika kemerdekaan Indonesia, Karesidenan Lampung masih termasuk wilayah Provinsi Sumatera Selatan, Kota Telokbetong dan Tanjungkarang masih masuk dalam wilayah Kabupaten Lampung Selatan.
Baru di tahun 1965, Karesidenan Lampung dinaikkan status wilayahnya menjadi Provinsi, kedua kota ini dilebur menjadi satu sebagai ibukota Provinsi Lampung dengan nama Kota Tanjungkarang-Telukbetung.
Bertahan selama 23 tahun, akhirnya yang menurut saya kota Tanjungkarang-Telukbetung nama kota terpanjang di Indonesia, diubah namanya menjadi Kota Bandar Lampung. Kedua wilayah kota dijadikan sebagai nama Kecamatan dengan masing-masing wilayah yang sama seperti dulu.
Berkunjung ke Tempat Wisata di Bandar Lampung
Waktu kunjungan saya di Bandar Lampung relatif lebih singkat ketimbang saat saya berada di kota-kota sebelumnya. Hanya punya satu hari efektif seperti di Pekanbaru. Seharian itu kami memutuskan untuk mendatangi daerah tetangga Bandar Lampung, yaitu Kabupaten Pesawaran. Ngapain aja?
______________________________
Mie Khodon
Di sore hari kedatangan saya di Bandar Lampung, destinasi pertama yang dipilih adalah Mie Khodon. Sebuah kedai mie legendaris di kawasan Telukbetung yang sudah eksis sejak tahun 1960.
Kedai mie ini menyajikan menu-menu seperti bakmi godog Jawa, seperti mie goreng, mie nyemek, mie kuah, atau pilihan lain seperti bihun. Mengapa seperti bakmi godog Jawa? Karena Bapak Khodon, generasi pertama penjual Mie Khodon adalah perantau dari Pulau Jawa yang datang ke Telukbetung untuk mencari penghidupan yang baru.
Hingga saat ini, Mie Khodon sudah dikelola oleh generasi ketiga yang masih mempertahankan kekhasan mienya yang dibuat sendiri oleh tangan. Sudah tentu segar tanpa bahan pengawet, apalagi setiap harinya mie dipastikan habis terjual bahkan sebelum waktu jam tutup.
Ada cerita lengkapnya lho! Baca di
Mie Khodon: Mie Legendaris di Bandar Lampung
______________________________
Mie Khodon
Jalan Ikan Bawal No. 22, Pesawahan, Kec. Telukbetung Selatan, Kota Bandar Lampung,
Lampung 35221
13.00 – 19.00
Minggu Tutup
HALAL
______________________________
Pantai Sari Ringgung
Ini dia yang saya sebutkan tadi, destinasi wisata yang ada di Kabupaten Pesawaran yang letaknya berada di sebelah barat daya Kota Bandar Lampung. Nyaris 25 kilometer jauhnya dari Kota Bandar Lampung untuk menuju Pantai Sari Ringgung.
Pantai Sari Ringgung ini berada di tengah-tengah antara Teluk Lampung dan Teluk Ratai yang menjadi salah satu spot snorkeling selain kawasan Pulau Pahawang. Selama 10-15 menit, kita akan sampai di area Pulau Tegal Mas yang menjadi tempat spot snorkeling itu berada.
Di awal perjalanan, tidak jauh dari bibir pantai, terdapat sebuah masjid terapung yang hanya bisa dikunjungi dengan menggunakan kapal motor yang cukup diminati pengunjung untuk beribadah.
Cerita pertama kali saya snorkeling, ada di sini
Pantai Sari Ringgung: Banyak Tempat Menarik
______________________________
Pantai Sari Ringgung
Jalan Way Ratai No.KM. 14, Sidodadi, Teluk Pandan, Kabupaten Pesawaran,
Lampung 35451
______________________________
Pantai Pasir Timbul
Satu tempat lain yang wajib dikunjungi selagi ke Pantai Sari Ringgung adalah Pantai Pasir Timbul yang berada di tengah-tengah lautan lepas. Pantai Pasir Timbul ini sebenarnya gosong pasir.
Sebuah daratan dangkal yang terbentuk dari pengendapan berbagai material, misalnya pasir atau kerikil. Ketika air laut surut, daratan ini akan kering, sebaliknya ketika pasang, seluruh daratan akan tertutup air laut kembali.
Banyak spot foto bagus di sana, cek di
Pantai Pasir Timbul: Gosong Pasir Tengah Laut
______________________________
Pantai Pasir Timbul
Laut Jawa, Padang Cermin, Kota Bandar Lampung, Lampung 35451
______________________________
Nasi Uduk Toha
Perut belum terisi sepulang dari Pantai Sari Ringgung, sesampainya kembali di Bandar Lampung dan bingung mau memilih makan apa. Hasil dari googling membawa kami ke Nasi Uduk Toha. Sebuah tempat makan yang terkenal di Bandar Lampung.
Jelas dari nama usahanya, nasi uduk menjadi menu utama, sedangkan untuk lauknya, kita dapat memilih terlebih dahulu di etalase yang tersedia sebelum duduk di dalam. Kemudian semuanya akan tersaji dengan hangat.
Dirintis di tahun 1990-an, Nasi Uduk Toha awalnya adalah kuliner kaki lima yang berjualan dengan tenda di pinggir jalan. Kepopuleran dan rasa yang enak, dari tenda pinggir jalan, Nasi Uduk Toha berkembang dan pindah ke tempat permanen yang sampai hari ini ada 2 cabang lainnya.
Jadi salah satu kuliner yang terkenal di Bandar Lampung, silakan coba jika nanti kalian berkunjung ke Bandar Lampung.
______________________________
Nasi Uduk Toha
Jalan Raden Ajeng Kartini No.105, Tanjung Karang, Tanjung Karang Pusat,
Kota Bandar Lampung, Lampung 35127
16.00 – 02.00
(0721) 251 520
HALAL
______________________________
Saya sudah datang dan makan Bakso Sony! Sayangnya, tidak terdokumentasikan karena baterai kamera sudah habis dan tidak menemukan momen yang tepat selain foto mangkuk baksonya saja. Memang enak sih.
Memang tidak banyak tempat wisata di Bandar Lampung yang bisa saya kunjungi dalam waktu satu hari. Masih penasaran pengen ke Pahawang dan Way Kambas, ada juga daerah Krui di pesisir barat, dan belum cobain Gulai Taboh dan Sambal Seruit yang pakai tempoyak.
Saatnya pesan berkumandang: “Berarti punya alasan buat balik lagi deh.” Setuju deh! Makin setuju kalau kamu punya informasi tempat wisata atau kuliner yang harus didatangi di Bandar Lampung dan sekitarnya, jangan malu-malu berbagi di kolom komentar ya! Kuy, der!
Baca cerita di kota yang saya datangi sebelum Bandar Lampung
Palembang: Bumi Sriwijaya
_________________________
_________________________
KUY, DER!
Tukang Ngider
Ngider terus, terus ngider
Follow the journey on:
Instagram : @tukangngider
VLOG on Youtube : tukangngider
Facebook Page : Tukang Ngider
Wajib mampir kalau ke Bandar Lampung ke Mie Khodon. Gak ke Kiluan sama Gigi Hiu nih..
Kalau mau icip Kuliner Gulai Taboh bisa di Cikwo Resto di Way Halim. Kalau mau ke Pesisir Barat wajib kuliner Sate Ikan dan Bakso Tuhuk..
Wah! Ini nih yang saya tunggu-tunggu, terima kasih untuk rekomendasinya. Iya kemarin pengennya ke Gigi Hiu, tapi waktunya gak cukup. Semoga lain kesempatan deh, mupeng pas liat foto-fotonya haha